Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sekaleng Besar Puisi

4 September 2024   07:34 Diperbarui: 6 September 2024   16:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ruang lama yang tak tertempati. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Nagel Photography via kompas.com)

Di atas sebuah meja,
Bulan menjelma puisi mengisi kaleng besar bertutup bundar
Setiap kali ilham turun dalam gelombang,
Masing-masing berkelontang memberi tahu sang tuan; kami telah sedia

Tiada malam sunyi di tempat itu meski jalanan tak lagi laju
Maka pemilik meja itu setiap kali duduk,
Mengudap puisi-puisi yang tertata huruf
dalam taburan suara kriuk

Berulang kali tangannya
meraih, menggapai sebuah dari dalamnya
Kaleng besar dengan tulisan:
Camilan esok lusa

Baca juga: Pengembaraan Puisi

Jogja, 4 September 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun