Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Delapan Belas Anak Gadis yang Berbaris

16 Agustus 2024   10:10 Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengayoman sebagaimana bapak terhadap anak gadisnya: istana metafora
Delapan belas anak gadis berbaris senyum merahnya
Dikecup bendera sendunya dada
Dipermalukan di depan mata kamera ke seluruh dunia


Apakah mereka Drupadi dilucuti di depan para Pandawa yang kalah berjudi? Istana siapa?


Mengapa istana menginginkan mereka lalu mempermalukan?
Mereka belajar mengabdi, duhai pelajaran yang benar
Demikian pilu pengabdian bagi mereka
Dipatut menarik, dipertontonkan: prestasi membanggakan


Keterpaksaan? Konon sukarela tiada tekanan
Jika kau masih dipaksa lepas tudung, pulanglah, Nak!
Namun jika kau mampu memaafkan
Tetaplah ambil pelajaran

Jogja, 16 Agustus 2024 | Wening Yuniasri

Baca juga: Semakin Kaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun