Mengenang senja yang waktu itu
Mengeluarkan remang sendu
Dari lipatan duga duka waktu
Tangan gengam hampa; dudukku
Â
Senja ini bukan senja yang itu
Bayang ini bukan milikmu
Kupunguti anyam serat serpih daun jarumnya pinus
Sebagai keranjang muatan pilu
Jika sampai nanti
Berapa lagi harus kuhitung
Detikku labuhku angin laut mengarung
Aku pula pergi
Jogja, 5 Agustus 2024 | Wening Yuniasri
Baca juga: Senja yang Swastamita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Menyeduh Senja
Baca juga: Gunting dan Keranjang di Sebuah Pekarangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!