Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merdeka dari Kerangkeng Agustus

1 Agustus 2024   13:33 Diperbarui: 1 Agustus 2024   13:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa takut telah memenjara
Dalam kerangkeng kemiskinan
Merasa kerdil tiada modal
Hanya badan, hanya ingatan
 
Seulas selai pada roti
Kadang butter, mentega dioles sekali
Atau lemak lain dari tetumbuhan
Mereka cukuplah makan
 
Dapat akan dengan roti
Kalian hebat sekali
Sebagaimana para pendatang kulit putih
Leluhur dihinakan; menebar koin untuk dikutipi
 
Duhai melihatnya, mengingatnya
Sebagaimana hiburan
Ayam mematuk-matuk pakan
Monyet terhadap kacang, berlarian

Sejak saat ini merdekalah memuliakan diri, memuliakan bahan pangan alami, tumbuh dari jepitan ingatan nan ilusi; Nusantara kaya berdikari
 
Jogja, 1 Agustus 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Andrawina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun