Mohon tunggu...
Wening Wijiati
Wening Wijiati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis bloger dan puisi

Tulisan pena dalam bentuk literasi sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Taubat

14 Oktober 2022   11:14 Diperbarui: 14 Oktober 2022   11:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pintu Taubat

Tidak selamanya sang pendosa menjadi pendosa
Akan ada fase bernama hidayah kehidupan
Perubahan menjadi miliknya
Allah Maha Baik

Meski sholat mulai goyah
Berjuanglah menjaga sholat walau bertatih-tatih
Meski  Pendosa
Tetaplah istighfar sebagai  obat hati
Aku berbicara pada jiwa yang bersemayam
Ingin rasanya seperti kala itu
Ibadah yang tak pernah berkeluh kesah

Kini, aku bagaikan tenggelam dalam lautan
Pekat, lautan yang membawa  diriku kedasar yang dalam
Dan hampir tak bisa aku lihat cahaya kebenaran
Perasaan futhur yang menghantui
Berangsur -angsur diri menjadi hampa yang ingkar

Allahu robbi
Jiwaku terluka dan gelap
Hanya Engkau yang membolak-balikkan hati
Hanya Engkau yang bisa mengobati
Beri hampa cahaya hidayah
Ntuk menerangi gelapnya hati dan jiwa
Pendosa yang mencari arah
Ntuk temukan jati diri

Karya : Wening_w

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun