Mohon tunggu...
Wening Tyas Suminar
Wening Tyas Suminar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya bukan srikandhi. apalagi sembadra.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Canon Pixma MP287 : Cetak Banyak? Aku Ra Popo!

22 Mei 2014   04:07 Diperbarui: 4 April 2017   16:45 5241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah bekerja di suatu Bank BUMN yang ditempatkan di unit atau kecamatan. Kebetulan unit kami ini dekat dengan perbatasan wilayah kota lain dan satu-satunya unit yang berada di lingkungan pasar tradisional terbesar di kota kami, tentunya jumlah nasabah bisa dibayangkan seberapa banyaknya. Apalagi dalam 5 (lima) hari kerja, rasa-rasanya kantor tidak pernah sepi dari antrian nasabah.

Posisi saya saat itu adalah CS (Customer Service), yang  jelas tujuan utamanya adalah melayani nasabah. Namun berbeda dengan CS yang ada di cabang, kami yang ditempatkan di unit, selain melayani dalam hal simpanan nasabah, kami harus melayani masalah pinjaman. Hal terberat saat itu yang harus saya kerjakan adalah membuat Surat Pengakuan Hutang untuk setiap nasabah pinjaman. Sebenarnya tidak begitu rumit, karena ketika kita sudah mengetahui dan memahami isinya maka yang dibutuhkan adalah ketelitian, karena salah sedikit, hubungannya dengan hukum, waaaa… Lha terus masalah beratnya apa dong? Nhah, Surat Pengakuan Hutang atau yang biasa disebut SPH ini jumlahnya tidak hanya 1 (satu) atau 2 (dua) lembar. Tapi bisa sampai puluhan lembar. Belum lagi lampiran-lampiran seperti Surat Pernyataan, Penyerahan Agunan, dan beberapa naskah lain yang membutuhkan kertas yang tidak sedikit. Dan itu harus dicetak “fresh from the oven” ketika sang nasabah datang, karena berhubungan dengan tanggal dan tandatangan penting. Padahal, printer yang saya pakai ini gampang banget bikin esmosi, karena gampang banget habis tintanya, gampang ngadat kertasnya, dan cepet kering cartridge-nya.

Ketika partner senior saya dipromosikan, saat itu usia saya di kantor mungkin baru sekitar 1 bulan. Kalau bahasa bayi, baru bisa nangis sama ngompol deh. Tiap kali menghadapi nasabah yang mau realisasi/pencairan pinjaman, rasanya seperti stress sendiri. Mules, pusing, bingung campur jadi satu. Masa saya hanya kalah sama masalah cetak-mencetak sih, hiks.

Daaaaan… pertolongan pun datang! Printer yang saya gunakan (saat itu pakai merk lain) ngadat. Bener-bener ngadaaat. Sampai ke tukang reparasi berkali-kalipun gak bisa ngebenerin. Ditambah lagi, senior saya udah benar-benar pindah per hari ini dari kantor saya. Lhoh, kok malah seneng sih? Hahaha… tahu gak kenapa? Karena, saya bakal me-lungsur printer yang dipakai oleh senior saya itu. Saya cuma cengingas cengingis karena saya tahu si printer itu emang hemat tinta dan buandeel! Seneeeeng banget rasanya! Tebaaaak apa merk printer warisan dari senior saya? Canon Pixma MP287!

Ya, Canon Pixma MP287.Pengusir segala kegalauan dan kestressan saya saat menghadapi nasabah dan tentunya pekerjaan yang berhubungan dengan cetak mencetak. Hal pertama, printer yang akhirnya jadi kesayangan saya ini dilengkapi dengan 3 fitur yang canggih.  Sesuai tagline-nya yang bilang kalo printer Canon Pixma MP287 adalah printer “All In One”. Ada print, scan dan copy. Untuk print, jelas karena keunggulannya adalah di “irit tinta” maka saya bisa mencetak dokumen-dokumen yang seabreg seperti Surat Perjanjian Hutang dan kawan-kawannya,  tanpa takut tiba-tiba kertas ngadat, atau tinta habis.  Untuk scan, tersedia dalam ukuran A4, yang caranya mudaaah banget. Tinggal tekan tombol tulisan scan, maka udah bisa langsung nge-save/menyimpan hasil scannya di komputer. Dan untuk copy-nya, biasanya nasabah minta tolong untuk dikopikan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau bahkan BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) sampai sertifikat, bisa banget lho lebih dari 1, karena dengan printer ini bisa menggandakan dokumen sampai 20 (dua puluh) salinan.

[caption id="attachment_307913" align="aligncenter" width="600" caption="Si Printer cantik yang "][/caption]

Pokoknya printer Canon Pixma MP287 ini kalo orang pasti udah tak peluk terus deh (biarin lebay.. hihihi), karena apa coba? Dari body-nya aja seksi lhoo.. Panjangnya cuma 450mm, lebar 353mm, dan tinggi 153mm gak bikin meja saya kelihatan penuh sesak, apalagi kalo gak dipake kan tempat input dan output kertas yang bisa menampung sampai 100 lebar kertas, bisa ditekuk lipat masuk, cantik pokoknya. Apalagi beratnya cuman 5.5kg, berhubung saya suka banget me-redecorate meja, bisa saya (perempuan) geser-geser sendiri sesuai keinginan saya.

Canggihnya lagi, diantara 7 jenis tombol LED yang ada di bagian atas Canon Pixma MP287 yang merupakan tombol softpower dan tombol pilihan kertas, ada juga fasilitas Fit To Page yang artinya kita bisa menyesuaikan halaman yang mau dicetak dengan kertas yang mau kita pakai. Dan bisa lho dipasangi infus, jadi saya tahu bagaimana ketersediaan tinta di dalamnya.

[caption id="attachment_307915" align="aligncenter" width="540" caption="Cek tinta dan isi tinta yang gampang karena bisa pakai sistem infus. Banyak tombol ajaibnya juga!"]

14006809521154073033
14006809521154073033
[/caption]

Bukan hanya butuh ngeprint banyak, saya juga butuh ngeprint yang cepat, karena kalau enggak bisa dicemberutin nasabah dong, hehe. Nhah, printer Canon Pixma MP287 ini menurut yang saya baca di manualnya, memiliki kecepatan cetak 8.4 ipm (image per minute) untuk monochrome dan 4.8 ipm untuk cetak warna. Contohnya, pernah ada nasabah yang belum membawa pas foto atau foto usaha yang sudah dicetak, dia hanya punya file-nya di handphone dan di flashdisk. Dengan Canon Pixma MP287 ini, gak masalah banget mau cetak foto yang full foto tanpa bingkai atau dengan bingkai sekalipun.

Jadi, si printer ini bener-bener bikin saya bangga, dan jelasnya bikin saya terlihat lebih pintar dan mandiri, hahahaha. Yang tadinya kerjaan cetak-mencetak bikin saya pusing, Canon Pixma MP287 bisa bikin saya bilang : Aku Ra Popo, hehe. Saya gak harus panggil tukang servis atau bantuan tenaga IT hanya untuk sekedar isi tinta atau buat me-reset printer, karena mudah banget. Saya gak perlu minta tolong OB (Office Boy) hanya untuk memindah-mindah keberadaan si Canon Pixma MP287 saat saya pingin menata ulang meja. Gak ada lagi nasabah yang cemberut gara-gara printer saya lama nyetak dokumen atau tiba-tiba ngadat saat mengkopi KTP nasabah. Gak ada lagi tangan saya yang belepotan tinta karena harus berkali-kali bongkar untuk isi tinta, karena bisa sistem infus dan hemaaat banget. Yang ada, saya yang berkali-kali ditanya atasan kenapa beli kertas melulu tapi jarang banget isi tinta.. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun