Mohon tunggu...
Weni Lestari
Weni Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Sederhana, terus belajar memperbaiki diri, memperbanyak amal dan bermanfaat bagi orang lain

sederhana, terus belajar memperbaiki diri, memperbanyak amal dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenang Seorang Sahabat yang Terenggut oleh Kanker Payudara

28 April 2014   22:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mungkin itulah bukti kesetiaan seorang lelaki, suami sahabatku itu.. Dari pihak penyelenggara Kegiatan, Dia sengaja diizinkan untuk tidak mengikuti kegiatan tahunan Raker FKKD di kabupaten Sarolangun-Jambi. Kondisi isterinya yang tidak memungkinkan untuk ditinggal membuatnya memilih merawat isterinya di Rumah sakit, melalui pesan singkat Ia mengabarkan kepadaku bahwa Bu Dewi tadi meneleponnya untuk jaga isteri saja walaupun status tetep Dinas Luar. Akupun mengiyakan dan membalas sms beliau dengan harapan isterinya cepat diberi kesembuhan. Kemudian ia membalas pesan ku lagi bahwa isterinya pada waktu itu masuk rumah sakit Arafah.

Setelah komunikasi lewat sms berakhir, pikiranku berkecamuk, masuk rumah sakit lagi? padahal baru 3 hari yang lalu keluar dari rumah sakit kambang, apa yang terjadi sama Yani?, apa yang dikeluhkannya?, terbayang kembali sosok sahabat itu mengalami sesak nafas yang cukup membuat kami, yang pada waktu itu menjenguknya di RS. Kambang merasa kasihan dan iba. Ia terbaring dengan bantal yang cukup tinggi menopang kepalanya, ketika ku tanya apa tidak sebaiknya bantal tersebut direndahkan? sakit gak lehernya? Ia hanya menjawab justeru begini lebih enak, "oooh.. iyalah kalo begitu, kalo  agak enak bernafas dengan cara seperti itu ya gak apa-apa" kata seorang temen.

Pada waktu itu aku mengetahui bahwa dia mengalami sesak nafas seperti itu bukanlah karena dia mengalami asma hebat, tapi itu karena kanker payudaranya telah menyerang organ paru-paru. Aku mengetahui itu karena Bang Rialdi pernah curhat padaku mengenai hasil konsultasi mereka dengan berbagai dokter khususnya dokter bedah dan onkology. pada waktu itu seorang dokter mengatakan isterinya harus menjalani kemo kemudian di operasi untuk mengangkat sel kanker. ada lagi dokter yang berprinsip di operasi terlebih dahulu kemudian baru di kemo, dan yang lebih mengejutkan lagi ada seorang dokter yang mengatakan penyakit yang diidap oleh isterinya itu sudah pada stadium lanjut dan diperkirakan umurnya tidak lebih dari 5 tahun.. saat menceritakan bagian itu Bang Rialdi pun menangis dihadapanku..Dia pun merasa tak enak hati karena curhat dan diakhiri tangis, diapun meyakinkan aku bahwa persoalan ini hanya dia dan aku yang tahu..dan jangan sampai memberi tahu temen kantor lainnya. pada saat itu akupun menyetujuinya, tapi ku tergelitik ingin tahu apakah keluarga mereka, baik keluarga isterinya maupun pihak bang Rialdy  sudah mengetahui sakit dan kondisi Yani, Ia pun menjawab "kami simpan rapat-rapat hal ini" Ini kemudian membuat aku geram dengan memberitahu bang Rialdi,"bagaimanapun ini sakit cukup parah dan keluarga kalian harus tau bang, nanti abang disalahin, kenapa sudah parah baru kasih tau mereka, siapa tau saja mereka punya pengalaman, atau rekomendasi dokter atau tempat pengobatan, cepat kasih tau keluarga bang" desakku pada saat itu.

Ternyata benjolan di payudara itu telah lama dirasakannya, kurang lebih 1 tahun yang lalu, cuma mungkin tidak dihiraukannya. Kondisi pekerjaan sebagai kepala kredit di salah satu BPR di Kota Jambi terkadang memberikan stress yang cukup tinggi, ditambah lagi pengaturan dan pola makan yang tidak baik, kerap membeli jajanan yang siap saji, jam kerja yang melelahkan, mulai dari jam 8 hingga 6 sore, malah sering lembur. Makanya ku gak heran jika anak perempuannya lebih dekat dengan sang ayah ketimbang dengan ibunya.

Benjolan yang tidak hiraukannya itu, dalam waktu 1,5 tahun beralih menjadi kanker ganas yang menyerang bagian paru-parunya, dan ternyata setelah dilakukan pemeriksaan juga ditemukan benjolan di Empedu,miris sekali.. Sekarang sahabatku itu telah pergi  dengan meninggalkan seorang suami dan seorang anak yang berumur 5 tahun. Alfatihah untuknya..

Semoga Almarhumah mendapatkan tempat terindah disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun