Mohon tunggu...
wenny kurniawan
wenny kurniawan Mohon Tunggu... -

doctor/love traveling, reading, dogs/eager to learn anything new/passionate about life

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan-jalan Sendiri Part 2 (Melaka-Kuala Lumpur)

18 Januari 2015   15:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:53 2997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Postingan saya kali ini akan melanjutkan ulasan tentang solo traveling lanjutan ketika di Malaysia, karena ketika berada di negara ini saya mengunjungi 3 kota. Memakan waktu agak lama untuk melanjutkan ulasan ini dikarenakan untuk menulis membutuhkan konsentrasi hahaha..buat saya loh ya.. buka2 kembali data yang saya kumpulkan ketika bepergian =P

Kota berikutnya setelah saya meninggalkan Melaka adalah Kuala Lumpur. Saya sudah langsung membeli tiket bus untuk kembali ke KL ketika tiba di Melaka. Untuk kembali ke KL saya memilih bus City Express, belinya di Melaka Sentral, harganya 13.4 RM dengan waktu tempuh juga sekitar 2 jam. Saya memilih bus ini karena akan berhenti langsung di terminal bus Pudu, di mana saya akan menginap di KL. Hotel saya adalah Pudu 99, yang sudah saya pesan dari Agoda. Lokasinya sangat strategis karena benar2 bersebelahan dengan terminal bus Pudu, tinggal jalan kaki saja.

Berhubung ketika tiba di kota KL waktu sudah menunjukkan PK 14.00 maka saya check-in dulu ke hotel. Saya sudah merancang itinerary untuk kota ini yaitu Dataran Merdeka, Twin Tower, dan makan malam di Jalan Alor. Memang hanya sedikit karena saya hanya 1 malam di kota ini, besoknya saya sudah akan berangkat ke Penang. Saya bertanya kepada resepsionis arah menuju Dataran Merdeka dari hotel, ternyata bisa dicapai dengan berjalan kaki saja. Baguslah, memang saya lebih suka jalan kaki =D

Untuk mencapai Dataran Merdeka dari hotel Pudu kita tinggal jalan kaki ke arah Stasiun LRT Masjid Jamek, kira-kira 10-15 menit jika berjalan santai. Apabila kita suda melihat Stasiun Masjid Jamek di sebelah kiri jalan maka di perempatan berikut kita tinggal menyebrang jalan dan belok kiri. Kompleks Dataran Merdeka sendiri sangat menarik karena bangunannya bergaya agak Eropa, kolonial namun masih terasa nuansa Malaysia. Mau tahu sebab? Karena di setiap gedungnya pasti ditempeli bendera kebangsaan Malaysia, dan tidak cuma 1!! Benderanya bisa ditempel di sekeliling gedung loh! Saya belum pernah menyaksikan negara yang begitu nasionalis seumur hidup saya.  Apalagi ketika saya berkunjung ke sana menjelang HUT negara ini (HUT Malaysia jatuh di tanggal 31  Agustus) sehingga Dataran Merdeka sedang dalam proses didandani agar menjadi cantik di tanggal 31 nanti. Kompleks ini juga merupakan pusat pemerintahan kota KL, banyak gedung2 pemerintahan di daerah ini, juga bangunan milik pemerintah seperti Public Library, Gedung Pos, dan 1 yang saya tak menduga berada di kompleks yang sama adalah KL City  Gallery.

[caption id="attachment_391440" align="aligncenter" width="467" caption="Sedang didandani supaya cantik jadi terlihat agak berantakan, tapi nanti akan saya posting dari angle yang cantik juga"][/caption]

[caption id="attachment_391442" align="aligncenter" width="467" caption="Ini dia dari angle yang cantik. Bisa dilihat di belakang saya gedung2nya ditempeli bendera kebangsaan, banyak sekali!"]

14215422171529195807
14215422171529195807
[/caption]

Saya akan sedikit bercerita tentang KL City Gallery. Yang pertama, penanda bahwa kita sudah berada di dekat gedung ini tentu saja icon gedung ini, balok2 huruf bertuliskan I love KL berwarna merah menyala di mana terdapat antrian panjang para turis (termasuk saya hahahaha) untuk berfoto di tempat ini! Antri agak lama plus membantu memfotokan 2 turis dari China, karena saya akan meminta merekan memotretkan saya (nasib solo traveler ya beginilah, saya ga main tongsis soalnya >.< ) akhirnya saya berhasil mengabadikan diri saya di depan bangunan iconic ini.

[caption id="attachment_391445" align="aligncenter" width="350" caption="Ini dia tulisannya.. mungkin ada yang sudah pernah melihatnya? Soalnya tulisan ini cukup terkenal sih"]

1421542606994925973
1421542606994925973
[/caption]

Kemudian saya memasuki gedung KL City Gallery yang berkonsep museum ini. Untuk masuk ke dalam tidak dipungut iuran masuk, banyak sekali turis yang masuk ke dalam. Saya jadi sempat berpikir coba museum di Indonesia bisa dikelola menjadi menarik sehingga turis mau berbondong-bondong masuk ya? Sejarah Indonesia kan juga tidak kalah kaya. Gedung ini ber-AC dengan 2 petugas di depan yang siap membantu turis yang ingin bertanya ini itu. Ada pilar-pilar yang menjelaskan sejarah berdirinya kota KL, kemudian bila kita naik ke lantai 2 maka kita dapat melihat perkembangan kota KL dari waktu ke waktu secara live. Jadi ada sebuah meja yang sangat besar yang di atasnya dibangun minatur kota KL dan di depannya akan ditayangkan secara audio visual penjelasan pembangunan kota ini, PLUS visi pemerintah ke depannya untuk pembangunan kota KL ke depannya. Penjelasan ini bagi saya lebi mengarah ke pertunjukan karena disertai dengan laser2 warna warni dan kembang api buatan dengan backsound lagu yang megah. Keren banget deh! Saya jadi tahu bahwa pemerintah cukup menitikberatkan pembangunan sistem transportasi di kota ini dengan dibangunnya monorail , LRT, sky  train, kereta antar kota, plus sekarang sedang dibangun MRT. Dan kesemuanya itu dibangun dalam tempo yang tidak terlalu lama loh! Belum lagi pemerintah akan menambah beberapa waduk. Bagus banget deh!

[caption id="attachment_391447" align="aligncenter" width="467" caption="Kurang lebih seperti ini pertunjukannya. Bagus banget!"]

1421543074898209010
1421543074898209010
[/caption]

Meninggalkan area Dataran Merdeka waktu sudah cukup sore. Saya berencana mau ke Twin Tower yang iconic dan merupakan tempat wajib foto untuk setiap turis =P , tapi kepinginnya sekitar jam 7 malam supaya lampu di tower itu sudah menyala. Dan rencana saya ke sana adalah dengan naik bus Hop On Hop  Off (HOHO bus) supaya gratis tis tis! Hihihi, maklum backpacker jadi bujetnya ngepas abiss. Untuk mencapai terminal bus HOHO terdekat saya harus ke daerah Pasar Seni. Kata resepsionis di KL City Gallery sih nggak jauh, bisa dengan jalan kaki, nanti tinggal naik jembatan penyebrangan dari Gedung Pos. Tapi nyatanya, saya agak tersasar di Gedung Posnya jadi muter-muter deh tanya sana sini dan cukup capek lohh karena terputar2 di sana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun