Desa karang semanding merupakan bagian dari wilayah desa tutul yang mana salah satu yang terdapat di Kecamatan Balung sekaligus terletak di sebelah barat. Luas desa karang semanding yaitu sebesar + 633.658 Ha dengan Jumlah penduduk ±7.50 Jiwa. Pada desa karang semanding memiliki 3 wilayah yaitu desa tutul, desa karang semanding dan desa karang duren.Â
Dengan dusun yang berbeda juga yakni terdapat 3 dusun yakni, Dusun Lohong, Dusun Kedung Nilo, Dusun Padukuhan Lor, Nah pada desa karang semanding sendiri terletak pada dusun padukuhan lor yang paling utara dengan memiliki kebiasaan berbahasa sunda dan jawa. Sebagian besar penduduk bekerja ppada sector pertanian. Jarak dari desa karang samanding dengan Kota Jember yaitu + 27.9 km yang dapat ditempuh dengan waktu 42 menit. Tidak terdapat jalur kereta api pada desa karang semanding. Sebanyak 20 sekolah SD hingga SMA di Desa Karang Semanding terdampak pandemic Covid-19.
Terlepas dari potensi desa yang memiliki terdapat permasalahan pada saat pandemic Covid-19. Permasalahan tersebut mengubah kegiatan belajar mengajar di sekolah. Meskipun desa karang semanding terletak pada tengah-tengah Kabupaten Jember namun tidak lepas dari dampak Covid-19 ini, akibatnya pembelajaran dilakukan secara online dan siswa tidak dapat mengembangkan soft-skill-nya. Pada desa semanding masyarakat nya sangat sering membakar sampah dan dedaunan kering pada depan rumah bahkan sisa dari selepan padi pun akan di bakar di depan rumah mereka. Dari permasalahan tersebut perlu ditindaklanjuti salah satunya dengan memanfaatkannya dan mengedukasi siswa SD agar dapat mindset  cinta lingkungan dapat ditanamkan sejak dini.
Soft-skill siswa perlu dikembangkan terutama pada saat pandemic Covid-19 ini yang dirasa pembelajaran daring tidak begitu efektif yang menjadikan siswa menjadi stress akan tugas-tugas sekolah. Edukasi tentang covid-19 juga perlu diberikan pada siswa contohnya SD agar dapat memberikan pemahaman sekaligus dapat memutus rantai penyebarannya. Oleh karena itu, pengembangan soft-skill berbasis lingkungan data dilakukan dengan memanfaatkan sampah dedaunan kering menjadi pupuk kompos dan mengaplikasikannya pada tanaman empon-empon yang nantinya akan dapat berfungsi untuk menjadi jamu yang akan menjaga imunitas tubuh.Â
Selama pandemic covid-19 ini sudah sangat jelas kita harus meningkatkan imunitas tubuh terlebih lagi pada kesehatan anak-anak yang masih rentan akan penyakit. Empon-empon sendiri merupakan tanaman yang dapat diaplikasikan menggunakan pupuk kompos, jadi siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang covid-19 saja melainkan dapat mengetahui juga tentang pembuatan pupuk kompos, serta penanaman dan perawatan tanaman empon-empon yang akan mereka tanam nantinya. Dampak yang baik lainnya ialah dapat dengan baik menjadikan lingkungan yang bersih dan dapat termanfaatkan dengan baik sampah yang di bakar dengan begitu saja menjadi pupuk.
Melalui program ini diharapkan kedepannya siswa sekolah dasar dapat mendapatkan peminatan dalam belajar dan tidak menjadikan siswa menjadi stress. Peminatan dalam pengembangan soft skill siswa sejak dini. Kegiatan yang dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan antara mahasiswa kkn dengan siswa sekolah dasar dapat meningkatkan semangat dalam belajar dan berkreatif siswa tanpa harus merasa stress dan jenuh dalam pembelajaran secara daring.
Program kerja mahasiswa UNEJ tersebut terlampir dalam Canvas dan Roadmap berikut ini.