Di sisi yang lain saya justru merasa cemas. Kecemasan yang tentunya agak berbeda dengan siswa saya di atas. Saya mencemaskan apakah kami akan mampu melaksanakan semua aturan terkait pembelajaran tatap muka di masa Pandemi ini.
Khususnya dalam mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Kecemasan terbesar saya adalah terkait potensi penyebaran Covid-19 di daerah kami, khususnya di madrasah dan sekolah yang kembali dibuka.
Himbauan agar rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak tentulah sudah jamak diketahui. Tetap saja saya masih menyangsikan apakah hal tersebut sudah menjadi kebiasaan baru yang menjadi prilaku keseharian dalam diri setiap orang. Entahlah, saya justru meragukannya.
Sekalipun demikian, saya berharap siswa saya dan kami para guru dan tenaga kependidikan nantinya dapat mematuhi itu semua. Tentunya demi keselamatan bersama dan demi tetap berlanjutnya pembelajaran tatap muka di daerah kami.
Walau bagaimanapun juga, menggelar pembelajaran tatap muka ada baiknya dilaksanakan untuk daerah yang masuk kategori zona hijau. Tentunya dengan sebuah tekad yang sama dengan menerapkan semua aturan yang ada baik itu yang tertuang dalam SKB 4 Menteri maupun aturan tambahan lainnya.
Paling penting menurut saya adalah disiplin dalam menjalankan semua panduan protokol kesehatan terkait Pandemi Covid-19 di masa transisi menuju masa kenormalan baru ini. Semoga pembelajaran tatap muka yang  kami jalani ini terlaksana dengan aman dan nyaman bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan hendaknya.
Oleh: Weni Fitria.
Pesisir Selatan (Negeri Sejuta Pesona), 12 Juli 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI