"Minta tolong banget untuk tetap di rumah. . Jangan mudik dulu..Bantu Kami..Kami sudah lelah..Kami juga pengen ketemu sama orang tua"
"Tolong.. tolong sedikit aja hargai Kami.." (Sebuah postingan )
Begitu isi sebuah postingan yang dibagikan dan beredar disalah satu group whatsapp saya baru-baru ini. Disana dinyatakan bahwa kalimat itu berasal dari jeritan hati tenaga medis yang tengah berjuang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.
Sungguh saya merasa miris. Terlepas dari apakah kata-kata  tersebut memang benar ditulis oleh curahan hati seorang tenaga medis. Atau bisa jadi cuma tulisan seseorang yang belum tentu berasal dari tenaga medis. Namun tetap saja saya merasa prihatin.
Kenapa? Jawabannya sederhana, karena pada kenyataannya banyak orang-orang yang masih melakukan aktifitas mudik menjelang Idul Fitri ini. Atau paling tidak tengah mengusahakan untuk bisa lolos melakukannya.
Sebuah tindakan yang tentunya tidaklah tepat apalagi jika dihubungkan dengan kondisi pandemi  Covid-19 yang belum jelas ujungnya. Termasuk masih diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) disebagain besar wilayah Indonesia. Â
Belum lagi penderitaan Tenaga kesehatan (Nakes) Â dalam berperang di garda terdepan melawan Covid-19. Bagaimana mereka berjibaku di rumah sakit membantu menyelamatkan para korban, ditengah kekhawatiran mereka sendiripun bisa menjadi korban.
Ditambah  intimidasi yang kadang mereka terima dalam bentuk pengucilan bahkan pengusiran dari tempat  tinggal, karena masyarakat takut mereka juga ikut membawa virus tersebut sepulang dari bekerja. Tentu saja masih banyak lagi kisah heroik sekaligus mengharukan lainnya terkait perjuangan mereka.
Juga berkaca kepada jumlah korban yang belum bisa dikatakan mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Setidaknya, hal ini dapat menjadi pertimbangan mendasar untuk dihentikannya mudik lebaran untuk tahun ini.
Dikutip dari situs berita kompas.com, tentang data Covid-19 di Indonesia update terakhir  pada tanggal 20 Mei 2020, tercatat sebanyak 19.189 kasus terkonfirmasi Covid-19. Dimana angka tersebut sudah mencatatkan penambahan sebanyak 693 kasus pertanggal tersebut.