Siapa yang tak kenal kolak? Â Sajian yang satu ini tentunya cukup akrab di telinga orang Indonesia, tak terkecuali di daerah saya Sumatera Barat.
Kolak adalah makanan yang dibuat dari pisang, ubi, dan sebagainya yang direbus dengan gula dan santan. Makanan ini adalah satu menu berbuka puasa yang cukup populer. Saking populernya, kolak hampir selalu jadi menu utama berbuka dan mudah ditemukan pada bulan puasa.
Tentunya kolak dapat hadir dengan berbagai tampilan dan variasi. Â Olahannya tergantung selera masing-masing orang maupun kebiasaan di suatu daerah.
Kita mungkin pernah mendengar berbagai macam jenis kolak, atau bahkan pernah mencoba beberapa diantaranya. Sebut saja, ada kolak pisang, kolak ubi, kolak labu, kolak kolang kaling, kolak pacar cina serta berbagai jenis kolak lainnya.
Tak jarang nama olahan kolak ini  juga berbeda sesuai daerah masing-masing. Di daerah saya misalnya, kolak pacar cina dinamakan kolak cindua dalimo. Saya tidak tahu, entah apa penyebabnya dinamakan demikian.
Saya kira hampir setiap kita menyukai menu berbuka yang satu ini. Rasanya yang manis memang sangat cocok sebagai  makanan pembuka saat berbuka puasa.
Sebagian besar kaum ibu termasuk saya, mungkin cukup piawai membuat menu berbuka yang satu ini. Â Disamping bahan dasarnya yang mudah didapat, cara pengolahannya pun tidak lah sulit.
Sebagai penyuka kolak, saya cukup sering membuat menu yang satu ini. Yang paling sering adalah kolak pisang.
Kadang kala saya mengkombinasikan dengan dengan kolang kaling, sehingga menjadi kolak pisang kolang Kaling. Di lain hati saya tambahkan sedikit cindua dalimo sehingga menjadi kolak pisang kolang kaling cindua dalimo.Â