Mohon tunggu...
Weni Indriyani
Weni Indriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar/ Mahasiswa

Artikel | Resensi Film | Resensi Novel | Cerita Fiksi | Liburan #belajarbareng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Menulis Cerpen Lebih Mudah? Cek Alasannya!

3 Mei 2023   13:55 Diperbarui: 18 November 2024   13:26 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture: Weni Indriyani

Berikut Alasan Menulis Cerpen atau Cerita Pendek Jauh Lebih Mudah

Cerita pendek atau biasa disingkat dengan cerpen merupakan salah satu bentuk karya fiksi. Bentuk karya fiksi yang lain seperti novel, drama, komik dan lain sebagainya. Cerita pendek atau cerpen sudah tidak asing bagi siapa saja. Klik

Cerpen dengan novel memiliki perbedaan. Novel dibangun dengan konflik yang kompleks, serta melibatkan banyak tokoh. Alur yang dibangun pun pada novel sangat panjang. Novel dapat ditulis sampai beratus-ratus halaman. Berbeda dengan cerita pendek hanya bisa ditulis beberapa halaman saja. Selain itu, cerita pendek memiliki konflik yang singkat dan biasanya hanya terfokus pada satu masalah. Tokoh yang terlibat pun tidak sebanyak ketika membuat sebuah novel. Walaupun demikian, keduanya memiliki tingkat kesulitan masing-masing.

Picture: Weni Indriyani
Picture: Weni Indriyani

Berikut alasan cerpen menjadi pilihan untuk ditulis:

1. Panjang atau pendek cerpen dapat disesuaikan dengan keperluannya, namun cerpen tidak sebanyak dan sekompleks novel. Seperti yang diketahui, karya fiksi novel memiliki jumlah halaman yang banyak. Berbeda dengan cerpen, cerpen hanya memiliki jumlah halaman yang sedikit.

2. Fokus pada satu aspek cerita, dan terkadang penulis hanya fokus pada satu latar saja. Latar terbagi menjadi tiga, yakni latar waktu, latar tempat, dan latar suasana.

3. Biasanya bertumpu pada satu konflik utama saja.

Tidak seperti novel, cerpen hanya terfokus pada satu konflik saja, perkembangan alur serta latar tidak sekompleks pada novel.

4. Alur yang ditulis terfokus satu.

Tidak semua penulis yang menulis cerpen memfokuskan ceritanya pada satu alur saja. Namun, ada pula beberapa penulis yang juga menyertakan banyak alur. Alur terbagi menjadi tiga, yakni alur maju, alur mundur dan alur campuran. Penyertaan alur pada cerita tergantung isi pada cerita yang ditulis.

5. Saat menulis cerpen, biasanya tidak menghabiskan waktu yang lama, baik saat menulis maupun membaca.

Hal ini dikarenakan kesulitan dalam menulis cerpen tidak sesulit saat akan menuliskan sebuah novel. Karena pada saat menulis cerpen jumlah halaman yang dihasilkan tidak banyak, sehingga waktu yang dibutuhkan cenderung singkat.

6. Pembaca tidak akan mudah bosan saat membaca cerpen karena cerpen cenderung singkat. Alasan lainnya adalah pembaca tidak akan bosan saat membaca sebuah cerpen. Ada banyak penulis yang menuliskan karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen. Walau demikian, ketika kita membaca sebuah kumpulan cerpen, pembaca cenderung tidak merasa bosan. Hal ini karena di setiap kumpulan cerpen tersebut terdapat alur serta isi cerita yang berbeda.

7. Pada cerpen dialog yang dihadirkan sedikit sehingga terkadang bentuknya hanya kisahan dan paparan. Walau demikian, tidak banyak juga penulis menghadirkan dialog pada tulisan di cerpennya. Namun ada pula penulis ketika menuliskan sebuah cerpen kisah yang dituliskan dalam bentuk deskripsi, alasannya agar kisah yang ingin dituangkan oleh penulis dapat tersampaikan semua dengan baik.

8. Memiliki peluang yang besar untuk diterima di media.

Mengapa? Karena selain cerpen cenderung dengan jumlah kata yang sedikit, cerpen juga banyak digandrungi.

9. Cerpen memiliki potensi yang besar untuk diadaptasi menjadi karya seni yang lain, seperti lukisan, atau bahkan diadaptasi ke bentuk novel karena cerita yang menarik dan dapat dikembangkan kembali.

10. Referensi untuk membangun sebuah cerita pendek sangat banyak dan mudah diperoleh di internet. Klik

Itu dia alasan mengapa cerpen jauh lebih mudah untuk ditulis. Kalau menurut kamu lebih sulit menulis cerpen, puisi atau novel? Share di kolom komentar ya. Klik


Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun