kecantikan wanita telah menjadi topik yang menarik untuk diperdebatkan. Meskipun telah banyak diskusi tentang standar kecantikan yang serba 'universal', kenyataannya, keindahan di Indonesia memiliki ragam yang kaya dan beragam. Dari Sabang sampai Merauke, keberagaman budaya, etnis, dan geografis menciptakan pemandangan kecantikan yang berbeda-beda.D
Dalam masyarakat Indonesia, standari Pulau Jawa, misalnya, kulit putih dan rambut lurus sering kali dianggap sebagai standar kecantikan. Namun, jika kita berpindah ke Sumatera, kecantikan seringkali dikaitkan dengan kulit sawo matang dan fitur wajah yang lebih 'eksotis'. Begitu juga dengan daerah-daerah lain di Indonesia, seperti Papua dengan kecantikan alami dari kulit gelap dan rambut keriting yang menawan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran paradigma yang menarik. Banyak wanita Indonesia yang mulai merayakan keunikan dan keindahan mereka sendiri, tanpa harus terbebani oleh standar kecantikan yang sempit. Gerakan body positivity dan kebanggaan akan warisan budaya telah mendorong banyak perempuan untuk merayakan kecantikan mereka dalam berbagai bentuk dan warna.
Tentu saja, peran media sosial juga memainkan peran penting dalam mengubah persepsi tentang kecantikan. Wanita-wanita Indonesia dari berbagai latar belakang mulai menjadi influencer kecantikan dengan gaya yang beragam, memperkuat gagasan bahwa kecantikan tidak terbatas pada satu definisi saja.
Namun, walaupun ada perubahan positif yang terjadi, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Masih ada tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang dipersepsikan secara luas oleh media mainstream. Oleh karena itu, pendidikan tentang self-love dan self-acceptance menjadi sangat penting dalam memperkuat citra diri positif bagi wanita Indonesia.
Dengan mengakui dan merayakan keberagaman standar kecantikan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan menerima bahwa kecantikan tidak terbatas pada satu pandangan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H