Madyocondro, 11 Januari 2025 - Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, mahasiswa kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Madyocondro dari Universitas Tidar menggelar sosialisasi penurunan stunting yang berlangsung di Dusun Tanduran, Desa Madyocondro. Kegiatan yang diadakan dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini bertepatan dengan agenda Posyandu setempat, yang menarik perhatian masyarakat dengan antusiasme yang tinggi.
Sekitar 50 peserta hadir dalam sosialisasi ini, terdiri dari ibu hamil, ibu dengan anak di bawah usia dua tahun (baduta), calon pengantin, kader posyandu, serta warga lansia. Tujuan utama dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang bahaya stunting, penyebabnya, serta langkah-langkah pencegahannya. Acara dibuka dengan penyampaian materi oleh dua anggota kelompok KKN Universitas Tidar, yang menjelaskan secara rinci mengenai pentingnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Kelompok KKN Universitas Tidar membahas mengenai dampak stunting, faktor penyebab, strategi pencegahan, hingga pola asuh anak yang tepat. Narasumber utama Ibu Lis Barokah, selaku bidan Desa Madyocondro juga turut memberikan edukasi mendalam mengenai stunting, pola makan sehat, dan peran posyandu dalam memantau tumbuh kembang anak.
"Stunting bukan hanya masalah tinggi badan anak yang tidak sesuai usia, tetapi juga dapat memengaruhi kecerdasan dan daya tahan tubuh anak dimasa depan," ungkap Bu Lis Barokah. Beliau menekankan pentingnya edukasi seperti ini, karena pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, mulai dari ibu hamil hingga masa balita.
Kegiatan ini semakin interaktif dengan sesi tanya jawab antar peserta sosialisasi dengan narasumber. Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan berbagai pertanyaan, mulai dari cara memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan hingga tips praktis memanfaatkan bahan pangan lokal sebagai  alternatif makanan bergizi bagi balita. Salah satu peserta, Ibu Isti Latifah, mengungkapkan rasa syukurnya atas informasi yang diberikan. "Selama ini saya belum tahu pentingnya memperhatikan 1.000 HPK untuk anak. Ilmu yang  saya dapat hari ini akan saya praktikkan di rumah," ujarnya dengan semangat.
Sambutan dan tanggapan positif dari masyarakat Dusun Tanduran menunjukkan  bahwa kegiatan sosialisasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan masyarakat setempat. Ketua kelompok 2 KKN Desa Madyocondro,  Wendy Arief berharap kegiatan ini dapat memebrikan manfaat nyata bagi masyarakat terlebih masyarakat dusun Tanduran. "Kami ingin menjadi bagian dari solusi atas permasalahan stunting di Indonesia. Melalui edukasi seperti ini, kami berharap warga dapat lebih peduli dan aktif dalam mencegah stunting," ucapnya.
Dengan berakhirnya sosialisasi ini, kelompok KKN Universitas Tidar berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif melalui program kerja lainnya yang mendukung kesejahteraan masyarakat Desa Madyocondro. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.
Penulis : Seluruh Anggota KKN Kelompok 2 Desa Madyocondro
Universitas Tidar
DPL : Lilia Indriani, S.Pd., M.Pd