Mohon tunggu...
wendy viajonata
wendy viajonata Mohon Tunggu... Lainnya - konten creator, media sosial specialis, SEO

Saya Bantu PAJAK dan KEUANGAN PERUSAHAAN. Serta Menjadikan MANAGEMENT Menjadi Jauh Lebih BAIK. untuk info terkait keluhan PAJAK, Sp2dk, Laporan Keuangan,Audit, Website, dll, bisa hubungi No 089662737734 GRATIS...!! Kunjungan Pertama. melayani secara online untuk di luar kota, atau profinsi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dasar-dasar Pasal 21 Pajak Penghasilan yang Wajib Diketahui

3 September 2024   21:27 Diperbarui: 3 September 2024   21:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasal 21 Pajak Penghasilan (PPh) adalah ketentuan perpajakan yang mengatur pemotongan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apapun yang diterima oleh individu sebagai Subjek Pajak dalam negeri. Pemahaman tentang dasar-dasar Pasal 21 sangat penting bagi pemberi kerja, karyawan, dan para pelaku usaha untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan perpajakan yang berlaku.

Subjek dan Objek Pajak Pasal 21
Subjek pajak dalam Pasal 21 meliputi karyawan, pegawai tetap, pegawai tidak tetap, penerima honorarium, serta individu lain yang menerima penghasilan dari pekerjaan atau jasa. Objek pajaknya adalah penghasilan dalam bentuk apapun yang diterima oleh subjek pajak tersebut.

Pemotong Pajak
Perusahaan atau pemberi kerja bertindak sebagai pemotong pajak Pasal 21 atas penghasilan yang diberikan kepada karyawan. Pemotongan dilakukan setiap bulan, berdasarkan perhitungan yang disesuaikan dengan besaran penghasilan dan status perpajakan karyawan.

Baca Juga: https://www.smrkonsultan.com/strategi-mengoptimalkan-laporan-pajak-tahunan 

Tarif Pajak Pasal 21
Tarif pajak yang dikenakan dalam Pasal 21 bersifat progresif, artinya tarif akan meningkat seiring dengan kenaikan jumlah penghasilan. Tarif pajak untuk karyawan tetap disusun berdasarkan lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP), yang dimulai dari 5% hingga 30%, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

Perhitungan Pajak Pasal 21
Proses perhitungan pajak Pasal 21 dimulai dengan menentukan total penghasilan bruto, dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Hasilnya adalah Penghasilan Kena Pajak (PKP), yang kemudian dikalikan dengan tarif progresif untuk menentukan jumlah pajak terutang.

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
PTKP adalah besaran penghasilan yang tidak dikenakan pajak, dan ditentukan berdasarkan status wajib pajak, seperti status pernikahan dan jumlah tanggungan. PTKP diperbarui secara berkala oleh pemerintah untuk mencerminkan kondisi ekonomi yang berkembang.

Laporan dan Pelaporan
Pemberi kerja wajib melaporkan pemotongan pajak Pasal 21 melalui Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 21 setiap bulan. Karyawan juga akan menerima bukti potong yang mencatat jumlah pajak yang telah dipotong sepanjang tahun, yang kemudian digunakan dalam pelaporan pajak tahunan.

Kesimpulan
Memahami dasar-dasar Pasal 21 Pajak Penghasilan sangat penting bagi setiap pihak yang terlibat dalam pembayaran dan penerimaan penghasilan. Dengan pemahaman yang baik, baik perusahaan maupun individu dapat memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan, menghindari sanksi, dan mengelola kewajiban pajak dengan lebih efektif. 

sumber: https://www.smrkonsultan.com/pajak-penghasilan-pasal-21-penjelasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun