Perselisihan kedua lembaga penegak hukum antara Polisi dan KPK puteran ke-2 sudah di mulai. Soal penyebabnya pembaca kompasiana yang budiman mungkin sudah pada mengetahui lewat media cetak dan elektronik karena memang sekarang sedang hot news, tidak perlu saya mencoba untuk menjelaskannya secara panjang lebar lagi.
Akan tetapi saya sebagai rakyat jelata dan bagian dari masyarakat Republik Indonesia ini sungguh sangat peduli dan simpati sekali terhadap penegak hukum KPK. Sungguh ironis memang. Sejak keterlambatan saya menuju Gedung KPK pada pagi tanggal 6 Oktober 2012 pukul 03.00 Wib baru sampai di sana, saya hanya bisa mendengar orasi dari Abraham Samad hanya sebentar saja, beliau berkata “Kita lawan semua ke angkara murkaan” lewat pengeras suara yang telah disiapkan oleh para pendukung KPK.
Seketika saya hanya bisa memperhatikan mimik wajahnya Abraham Samad yang serius dan saya coba merenungkannya sebentar dalam hati saya, lalu saya berbicara sendiri “Ayo rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merouke yang prihatin terhadap korupsi di Indonesia dukung KPK, kasih semangat lembaga ini untuk memberantas korupsi, dari tukang sapu sampai Direksi ayo semuanya dukung KPK”.
Biarlah Polisi itu bersenjatakan pistol tetapi Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merouke harus mempersenjatai KPK. Mahasiswa dari kampus-kampus seluruh Indonesia baik Negeri atau Swasta, ayo tunjukan dukungan kalian sebagai garda terdepan dalam mengawal jalannya roda pemerintahaan tetapi jangan merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban dan keamanan, cukup hanya membentang kan spanduk yang berukuran besar dalam bahasa Inggris atau Indonesia bahwa kami mendukung KPK.
Cukup sekian, Saya prihatin dengan KPK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H