Mohon tunggu...
Wendi Blues
Wendi Blues Mohon Tunggu... Masinis - Sayap singkat

Sayap singkat terbang hendak jauh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Stasiun Kereta

21 Mei 2019   00:05 Diperbarui: 21 Mei 2019   00:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stasiun Kereta

Malam tak terlalu ramai, didepanku diantara pagar besi ia menunduk, seolah-olah memberitahu kita ini sama terbuat dari tanah. Lalu aku menatap tanah, dibawah sepatu-sepatu itu dimana kaki-kaki biasa melangkah.

Kapal-kapalan


Kereta melaju malam melagu
Di jalanan bulan terang
Aku tebus seribu bintang
Untuk kau yang hilang pandang

Menanti
Stasiun depan kereta berhenti
Aku bawakan kapal-kapalan
Adakah mau? bisiknya pelan

Malam membujuk merayu
Kita berdua lalu tersipu malu

Lodaya Malam 


Kerudungmu biru membentuk di mataku
Menembus kaca jendela Kereta
Aku menggebu tertahan waktu

Sekali lagi tanggal
Ini Kata-kata hanya tinggal

Menderu
Hingga jauh kereta berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun