Mohon tunggu...
Wendi Apriawan
Wendi Apriawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Raden Mas Said

Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Sosiologi

1 Oktober 2023   21:40 Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya kita mempelajari sosiologi antara lain; Pemahaman tentang sosial dan birokrasi, memberikan kemampuan terhadap analisis sosial lingkungan dalam masyarakat, kemampuan untuk mempelajari perbedaan kultur, budaya dan taraf hidup yang berbeda beda di masyarakat, memiliki kapasitas untuk berpikir kritis tentang isu-isu sosial dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat modern dan juga dengan belajar sosiologi dapat mempersiapkan seseorang untuk berkarir sebagai publik relation, jurnalistik, pengajar, hukum, dan peradilan pidana yang semua itu notabennya berhubungan dengan masyarakat.

BAB 2: PARADIGMA DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI

Secara definisi paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang memengaruhinya dalam berpikir. Dalam ilmu sosiologi paradigma meliputi fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial. Paradigma fakta sosial adalah menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan(realitas) yang mandiri dalam arti terlepas dari sikap individu yang ada di dalamnya. Paradigma definisi sosial adalah cara memahami tentang bagaimana manusia menciptakan kehidupan sosialnya, dalam hal ini yang menjadi fokus adalah mengenai proses sosial yang terjadi dari pendefinisian sosial oleh individu terhadap sesuatu. Paradigma perilaku sosial adalah paradigma yang menekankan kajiannya untuk mengatamti cara individu beradaptasi dalam proses interaksi sosial sehingga memengaruhi perilaku dilingkungannya. Paradigma

Prespektif sosiologi merupakan kerangka berpikir yang digunakan untuk memahami fenomena sosial. Secara garis besar, perspektif sosiologi mengkaji bagaimana konteks sosial mampu memengaruhi kehidupan manusia. Dalam sosiologi prespektif terdiri dari; prespektif evolusi, prespektif interaksionis, prespektif fungsional, prespektif konflik, dan prespektif kritis.

BAB 3: RAS, ETNIS, DAN KELOMPOK MINORITAS

Arti ras secara sosiologi terkait dengan sistem klasifikasi sosial untuk mengategorikan manusia ke dalam ciri-ciri fisik yang tampak(fenotipe) dan asal usul geografis.Sedangkan etnis atau suku bangsa adalah kumpulan kerabat atau keluarga yang bersifat luas, berasal dari keturunan yang sama, merasa sebagai satu golongan, mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka, mempunyai sejarah budaya dan organisasi sosial yang sama, menghuni suatu teriotial tertentu dan memiliki kesadaran akan kebersamaan yang sama(Cooper, 2003). Kelompok minoritas adalah kategori orang-orang yang dibedakan oleh perbedaan fisik atau budaya dimana masyarakat memiliki subordinasi.

BAB 4: SEKS DAN GENDER

Seks atau jenis kelamin dipahami oleh sosiologi sebagai kategorisasi biologis berdasarkan organ reproduksi, pada umumnya kategori biologis terdiri dari laki-laki dan perempua. Sedangkan gender adalah perilaku atau pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau dibentuk di masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula. Istilah kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak yang sama dalam berbagai bidang.

BAB 5: KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

Sosiologi memandang kemiskinan adalah kurang terpenuhinya kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, perawatan kesehatan, pendidikan, dan keselamatan umum yang dianggap penting berdasarkan nilai-nilai bersama dan martabat. Konsep kemiskinan bukan berarti hanya kekurangan uang ataupun tingkat pendapatan yang rendah, tetapi juga banyak hal lain seperti: keterbatasan sumber daya, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan terhadap ancaman kriminalisasi, ketidakberdayaan menghadapi kekuasaaan, dan ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri.

BAB 6: PENYIMPANGAN PERILAKU, KEJAHATAN, DAN PENGENDALIAN SOSIAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun