Mohon tunggu...
We Naurah Az Zahra
We Naurah Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

mbti:infj

Selanjutnya

Tutup

Music

Kebangkitan Tren Musik Nostalgia: Fenomena Lagu Lawas yang Viral Kembali

18 Desember 2024   20:37 Diperbarui: 18 Desember 2024   20:37 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena lagu lawas yang kembali viral telah menarik perhatian banyak kalangan, terutama generasi muda yaitu Gen Z. Lagu-lagu yang populer di era 80-an hingga 2000-an kini sering muncul di berbagai platform digital seperti TikTok, YouTube, dan Spotify. Fenomena ini membuktikan bahwa musik lawas tetap memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu, bahkan di tengah maraknya musik-musik modern saat ini seperti K-pop dan lain-lainnya.

Salah satu penyebab kebangkitan tren ini adalah penggunaan media sosial yang semakin masif. Salah satunya platform seperti TikTok kerap menjadikan lagu-lagu lawas sebagai latar musik untuk konten-konten viral yang akan menarik perhatian banyak orang melalui FYP (For You Page). Sebagai contoh, lagu "Running Up That Hill" dari Kate Bush kembali menduduki puncak tangga lagu setelah 37 tahun rilis pada tahun 2022 dan menjadi populer di media sosial setelah menjadi soundtrack dalam salah satu series populer "Stranger Things 4". Selain itu, generasi sekarang memiliki kecenderungan untuk mengeksplorasi musik lintas zaman yang didorong oleh rasa penasaran akan karya-karya lama yang masih relevan hingga sekarang dan didukung juga oleh selera para Gen Z sekarang ini banyak yang mengacu pada era 80-an hingga 2000-an dengan gaya vintage yang sudah populer sejak beberapa tahun yang lalu.

Menurut pengamat musik, Andi Saputra, fenomena ini terjadi karena musik lawas memiliki kualitas lirik dan melodi yang kuat, serta membawa nuansa emosional yang lebih mendalam. "Musik lawas tidak hanya soal hiburan, tapi juga membawa kenangan yang menghubungkan generasi lama dan baru," ungkapnya. Hal ini membuat lagu-lagu tersebut terasa lebih autentik atau dengan bahasa anak jaman sekarang yaitu aesthetic dan memberikan pengalaman saat mendengarkan yang berbeda dibandingkan musik populer di masa kini. Faktor lain seperti lirik dan makna lagu juga mempengaruhi dimana ketika banyak anak muda yang merasa "relate" dengan lagu tersebut tentu menjadi salah satu daya tarik dari lagu lawas itu juga.

Untuk menjaga tren positif ini, perlu ada upaya dari industri musik dan para musisi. Pihak industri dapat melakukan remastering lagu-lagu lama dengan kualitas audio yang lebih baik agar lebih cocok untuk platform streaming modern. Tentunya beberapa industri musik dan musisi sudah ada menerapkan upaya ini. Selain itu, musisi muda dapat mengambil inspirasi dari musik lawas untuk menciptakan karya-karya yang orisinal namun tetap memiliki sentuhan klasik. Pendapat saya pribadi, saya sangat menyukai fenomena ini. Saya juga sering mendengarkan banyak lagu-lagu lawas entah itu yang sedang viral atau yang saya temukan sendiri. Beberapa lagu lawas favorit saya yaitu "If Ever You're in My Arms Again" oleh Peabo Bryson, "Nothing's Gonna Change My Love for You" oleh George Benson, dan "Super Trouper" oleh ABBA. Tak sedikit juga lagu lawas 2000an dari Indonesia yang kerap saya dengarkan, yang paling saya sukai adalah musik-musik karya Ahmad Dhani.

Kebangkitan tren musik nostalgia bukan hanya sekadar fenomena sementara, tetapi juga menjadi jembatan budaya yang menghubungkan berbagai generasi. Musik lawas yang kembali viral membuktikan bahwa karya berkualitas akan selalu memiliki tempat di hati pendengarnya, baik masa lalu, kini, maupun masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun