cinta seorang ibu kepada anaknya sangatlah besar, hal ini juga berlaku terhadap binatang. Di China, Zhejiang, ada seseorang yang digigit oleh seekor anjing betina. Anjing itu menggigitnya lantas karena dia adalah pelaku yang baru saja melindas mati anaknya. Anjing betina ini adalah milik seorang anak bernama Li Jiajie. Anjing betina tersebut 3 bulan sebelumnya baru saja melahirkan 3 anak anjing yang lucu. Tetapi beberapa hari sebelumnya salah satu anaknya ditabrak mati oleh tetangga mereka. Sang ibu sampai saat ini masih menyimpan jasad anaknya yang telah tak bernyawa itu. Kata sang pemilik: "Saya sudah membuang jasad anaknya, tapi dia masih saja menyeretnya kembali, saya melihatnya juga merasa kasihan" Malam setelah anaknya dilindas mati, sang ibu menemukan si pelaku, ia lantas langsung menyerang dan menggigit si pelaku. Gigitan itu tidaklah ringan, karena sang pelaku dilarikan ke rumah sakit dan harus mengeluarkan 300RMB untuk pengobatan. Sang pemilik anjing memberikan 150 RMB untuk permintaan maaf. Si pelaku sama sekali tidak mengerti mengapa anjing betina itu menggigitnya, biasanya anjing itu sangat baik dan tidak pernah menggigit, dia sama sekali tidak mengetahui motif penggigitan itu karena dia telah melindas mati anaknya. Hal ini tidak hanya selesai begitu saja. Si pelaku masih bermaksud dan ingin agar anjing tersebut dimatikan, dia menganggapnya anjing gila, dan takut anjing itu akan menggigitnya lagi. Padahal anjing itu biasanya adalah teman main Li Jiajie, dan sebelumnya tidak pernah sekalipun menggigit orang. Binatang itu bertindak menurut insting mereka. Bila mereka menyerang pasti ada sebab di baliknya, seperti halnya kasus ini. Anjing tersebut hanya bisa melalui cara seperti ini untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. Sampai saat ini anjing tersebut masih menyimpan jasad anaknya, dia masih menjaganya, menjilatnya, layaknya ia masih hidup. Sang pemilikpun tidak dapat berbuat apa-apa, ia membiarkannya dan hanya bisa turut bersimpati dan merasa kasihan atas apa yang menimpa nasib anjingnya tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H