kerjasama berhasil dibuat oleh pengusaha  Indonesia dan Brazil dengan nilai tidak kurang dari USD2,8 miliar. Penandatanganan perjanjian  yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto  itu berlangsung di sela-sela acara Indonesia-Brazil Business Forum, di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, (16/11/2024). Ruang lingkup kesepakatan antara lain pada sektor keuangan, teknologi digital, pertambangan, energi, peternakan, hingga industri dirgantara.
Sejumlah kesepakatan danPresiden Prabowo Subianto yang juga hadir dalam agenda acara itu memaparkan program-program prioritas Pemerintah sekaligus dari perjanjian ini diharapkan terjadi sinergi ekonomi antara kedua negara.  Harapan itu sangat realistis karena terdapat banyak kesamaaan antara keduanya, seperti  populasi, kekayaan sumber daya yang melimpah, hingga kultur penuh semangat.  Dari sisi Indonesia, diharapkan adanya keinginan untuk menyusul  pengembangan sektor industri, sebagaimana yang terlebih dahulu dilakukan Brasil.
Selain itu dirinya juga mendorong adanya peningkatan kerja sama antar kedua negara, terutana bidang energi, pangan, pengembangan industri, dan kemaritiman.  Dari sektor energi  dorongan penuh ditujukan dalam aspek kerjasama energi baru terbarukan yang berbasis nabati seperti  etanol dan biofuel.  Sedangkan dari sektor pangan, diharapkan adanya peningkatan dari konsumsi protein masyarakat antara lain Program Makan Bergizi Gratis.
Dalam aspek kemaritiman, Indonesia adalah negara dengan posisi ketiga terbesar dunia untuk cadangan ikan dunia, namun kekurangan 40 kapal penangkap berkapasitas besar.Sementara dari bidang kedirgantaraan. Indonesia melalui PT Dirgantara Indonsia didorong untuk mau menjajal kerjasama dengan mitranya  yakni Embraer yang asal negeri samba tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H