Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Yakin Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun Indonesia Bisa Diatas 5 Persen

6 November 2024   15:34 Diperbarui: 6 November 2024   15:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Hingga akhir kuarta III tahun ini ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar 4,95% (yoy), atau sebesar 5,03% (ctc) ditengah masih tingginya ketidakpastian dan berbagai tantangan global  seperti fragmentasi geoekonomi, ketegangan geopolitik, hingga proyeksi ekonomi global yang tumbuh 3,2% pada 2024 dan 2025, dimana masih di bawah rata-rata historis. "Secara histori kuartal III memanga ada penurunan dibanding kuartal dua kuartal sebelumnya. 

Namun untuk kuartal terakhir atau keempat tentu harapannya bisa lebih baik. Jika dibandingkan dalam rentang tiga kuartal terdahulu hingga sekarang,  pertumbuhan masih ada yakni   5,03 persen. 

Artinya kalau tumbuh 5,03 persen kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun. Masih di level 5 sesuai dengan APBN kita," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (5/11).

Penurunan yang terjadi pada kuartal III ini sudah diprediksi karena tidak adanya pendorong seperti event besar dan khusus, seperti lebaran, hari besar keagamaan maupun libur anak sekolah sebaimana yang terjadi di kuartal sebelumnya.

Terkhusus untuk pertumbuhan di kuartal III 2024 ini antara lain didukung oleh tingkat inflasi yang rendah serta terkendali di rentang sasaran 2,5% 1%  yaitu 1,71% di bulan Oktober 2024 dengan rasio utang yang terkendali pada 39,4% di bulan Juni 2024.  Sementara dalam aspek kinerja. Soliditas ekonomi tetap ada dan itu lebih baik dibanding negara-negara maju maupun negara berkembang lain seperti Singapura (4,1%), Arab Saudi (2,8%), dan Meksiko (1,5%).


Adapaun komponen pengeluaran seluruhnya tumbuh secara positif dimana  konsumsi rumah tangga  tumbuh 4,91% dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55% yang didorong oleh peningkatan di sektor hotel dan restoran. Sementara itu, PMTB tumbuh sebesar 5,15%, yang didorong investasi pemerintah dan swasta, terutama dalam pembangunan infrastruktur.

"Secara kualitas pertumbuhan ekonomi ini juga terjadi, ini dapat dibaca dari angka  pertambahan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 4,79 juta,  hingga menjadi 144,64 juta dibanding dengan angka bulan Agustus tahun 2023. Sebaliknya, tingkat pengangguran pun berkurang 0,39 juta orang atau 390 ribu. Menjadi 7,47 juta orang," kata Menko Airlangga.

Peningkatan penduduk yang bekerja jika dibagi  secara proporsional maka data yang muncul adalah jumlah pekerja formal meningkat menjadi 42,05%, lebih tinggi dari Agustus 2023 (40,89%). Jumlah tersebut meningkat tak lain karena adanya peningkatan jumlah  pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai yang tumbuh sebesar 3,44% (yoy).  

Agar target akhir tahun itu bisa tercapai, sejumlah langkah dan strategi juga telah diambil guna mengakselerasi hal tersebut. Pertama dengan tetap menjaga daya beli masyarakat lewat perpanjangan insentif fiskal PPN DTP dan PPnBM DTP untuk properti dan otomotif, meningkatkan kuota FLPP, meningkatkan pemanfaatan JKP, mendorong pemanfaatan dana JKK, dan mendorong kewirausaahan melalui KUR.

 Kedua, meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) melalui peningkatan hilirisasi pada 26 komoditas SDA. Terkait dengan peningkatan daya saing ekonomi, beberapa langkah yang sudah diambil antara lain melalui pemanfaatan  pemanfaatan proyek strategis nasional, pengembangan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan insentif tax holiday yang sudah diberlakukan melalui PMK Nomor 69 tahun 2024," pungkas Menko Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun