Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KTT ASEAN-Kanada Indonesia Bahas Ketahanan Pangan, Energi dan Kecerdasan Buatan

11 Oktober 2024   17:16 Diperbarui: 11 Oktober 2024   17:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa  kawasan ASEAN  sebagai sentral harus terintegrasi dengan wilayah lain di dunia, termasuk Kanada yang menjadi bagian dari zona Indo-Pasifik dalam mitra wicara strategis asosiasi ini. Maka, posisi negara tersebut ada dalam penerapan  elemen ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP). 

"Implementasi elemen AOIP akan menjadikan ASEAN mampu menjalin kerja sama inklusif bagi terciptanya perdamaian dan kemakmuran Bersama," terang Menko Airlangga selaku pimpinan delegasi Indonesia mewakili Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dalam KTT Khusus ASEAN-Kanada yang digelar pada hari ke-2 Keketuaan ASEAN Laos, 10 Oktober 2024 di National Convention Center, Vientiane, Laos.

Dilanjutkan oleh Airlangga bahwa Kanada sendiri menempati posisi halaman depan (front yard) Amerika dengan  potensi sangat besar, antara lain pengembangan teknologi energi bersih, pendidikan, mineral kritis dan akses pasar ke Amerika. Dengan modal tersebut, Airlangga menyampaikan kepada Perdana Menteri Trudeau dan seluruh pemimpin negara ASEAN,  dua tawaran  gagasan inovatif  dalam peningkatkan kerja sama antar keduanya. Apalagi sebelumnya PM Kanada tersebut menyatakan jika acara ini sangat penting mengingat posisi ASEAN sebagai kawasan yang tumbuh paling cepat di dunia saat ini.
 
Tawaran pertama yang bisa diajukan adalah adopsi teknologi transisi bersih atau clean technology yang banyak berkembang di Kanada.  Sebagai mitra, Kanada diharapkan  bersedia mengembangkan teknologi energi bersih melalui pendanaan dan alih teknologi. Upaya iti bisa diwujudkan dengan mendorong terjadinya kerja sama teknologi transisi energi, seperti Small Modular Reactor (SMR) dan bahan bakar berbasis kelapa sawit.

Untuk diketahui, USMR adalah teknologi energi nuklir skala kecil menengah yang saat ini mulai banyak dikembangkan di dunia sebagai sumber bersih yang lebih murah dan aman dan Indonesia juga telah memulai asesmen terhadap SMR ini.

Kepada pimpinan Kanada tersebut, Airlangga juga mendorong agar perjanjian perdagangan bebas yang sudah berlangsung selama ini dapat segera diselesaikan. "Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Kanada dan ASEAN perlu segera diselesaikan tahun depan, guna meningkatkan akses pasar dan memperkuat rantai pasok global, termasuk mineral kritis (critical minerals)," ungkap Menko Airlangga menambahkan.

Usul kedua yang diutarakan Airlangga adalah yang berkait dengan bidang ketahanan pangan. Ini tak lepas dari kesepakatan yang telah dibuat tahun 2023 dimana ASEAN dan Kanada bersepakat dalam ASEAN-Canada Joint Leaders' Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises yang menjadi dasar komitmen bersama penguatan ketahanan pangan dan gizi. Sebagai tindak lanjut, Kanada telah membuka Indo-Pacific Agriculture and Agri-Food Office (IPAAO) di Manila. "Perlu dimanfaatkan untuk mendorong kerja sama yang konkrit, termasuk kolaborasi teknologi pertanian dan sistem pangan berkelanjutan guna memastikan kelancaran pasokan pupuk," tutur Menko Airlangga.
 
Dalam sambutannya, Trudeau menyambut positif inisiatif kerja sama Small Modular Reactor yang diusulkan Indonesia, mengingat Kanada memiliki keunggulan di bidang energi nuklir dan terbarukan.  Selain itu, dirinya juga menyinggung tentang pentingnya  pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang bertanggung jawab dan inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun