Diantara 11 negara ASEAN, Indonesia menenpati status pemilik ekonomi terbesar dengan dukungan pertumbuhan ekonomi yang berjalan stabil dan relatif kuat.Â
Hal-hal tersebut semestinya menjadi daya tarik dan pintu masuk bagi lembaga-lembaga keuangan seperti Asian Infrastructure and Investment Bank (AIIB) untuk mau memperluas cakupan pembiayaan yang dimasuki. Perluasan dan peningkatan tersebut secara operasional sangat mungkin dilakukan di Indonesia utamanya dalam hal proyek infrastruktur.
"Selain merupakan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia juga memiliki proyek infrastruktur terbesar dibandingkan semua negara ASEAN, serta memiliki banyak proyek kerja sama dengan AIIB. Jadi sudah sepantasnya AIIB membuka kantor perwakilan di Indonesia," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat  bertemu secara bilateral dengan  Presiden AIIB Jin Liqun, di sela-sela KTT ASEAN 2024 di Vientiane, Laos (9/10/2024).
Kepada pejabat itu, Airlangga juga menyampaikan saat terdapat sejumlah proyek prioritas yang  pembiayaannya bisa didukung oleh AIIB, mulai dari pelanjutan kereta cepat dari Bandung, Yogjakarta hingga  Surabaya.
 Ada pula proyek Tembok Laut Raksasa (Gian Sea Wall) yang membentang sepanjang wilayah pantai utara Jawa, maupun infrastruktur lain seperti proyek konektivitas di wilayah  selatan Pulau Jawa, itu belum termasuk jika  proyek-proyek transisi energi yang secara bisnis sangat layak untuk dibiayai.
Â
Terkait untuk wilayah Jawa bagian selatan, Airlangga menyampaikan jika konektifitas yang tercipta dari proyek-proyek di daerah ini secara langsung memberikan penawaran bagi adanya peluang ekonomi baru yang itu perlu untuk diperhatikan.
Â
Menjawab paparan Airlangga tersebut, presiden Jin Liqun mengatakan bahwa lembaganya berkomitmen untuk konektifitas tersebut dalam pengertian luas, yang itu juga mencakupi bidang digital serta kelistrikan.Â
Sedangkan saat ini pemerintah melalui kementerian dan instansi terkait sedang mengerjakan proyek multi tahun yang meniscayakan dukungan. Selain itu, karena Indonesia negara rawan bencana, AIIB mengusulkan adanya proyek infrastruktur yang berfungsi sebagai sarana dalam memitigasi bencana alam, seperti proyek pengendalian banjir
Sebelumnya, Airlangga juga menyatakan terima kasih dan menyambut baik hadirnya AIIB dalam sejumlah pembiayaan proyek infrastruktur di beberapa kawasan. Proyek yang AIIB terlibat di dalamnya juga sudah relatif banyak.Â
Saat ini tidak kurang dari 14 proyek yang turut dibiayai serta 7 proyek lain sedang dalam proses persetujuan pembiyaan. Proyek tersebut antara lain termasuk jalan tol, jembatan, perumahan, listrik tenaga angin hingga pengolahan sampah, yang tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia.
Dalam kaitan kerjasama untuk ASEAN, Indonesia kata Airlangga telah berkomitmen dalam penguatan konektifitas pada  bidang kelistrikan melalui ASEAN Power Grid, dan juga proyek PLTA di Kalimantan Utara yang merupakan bagian dari inisiatif tersebut. Dari konektifitas tersebut, nantinya listri Sumatera akan tersambung ke Singapura, Semenanjung Malaysia, hingga ke daratan Benua Asia. Sementara di bagian lain, proyek kelistrikan ini akan menghubungkan Jawa-Kalimantan hingga ke Malaysia dan Brunei.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H