Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia dan China Saling Melengkapi kata Airlangga Hartarto

19 September 2024   22:56 Diperbarui: 19 September 2024   22:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 
Indonesia terus bekerja keras dalam menghadapi berbagai tantangan global agar ekonomi dan kondisi sosial politik dalam negeri tetap berjalan stabil. Salah satu dari upaya menjaga kondisi tersebut adalah dengan terus menjaga hubungan baik dengan berbagai negara, termasuk China. 

Hasilnya, relasi bilateral tersebut berjalan konsisten dan sesuai harapan karena dilangsungkan dalam kerangka jalinan kemitraan secara komprehensif dan strategis. 

Situasi itu diharapkan akan terus berkembang menjadi lebih baik di masa depan karena beragam kebijakan yang dibuat juga dikaitkan dengan mengantisipasi perkembangan yang terjadi dalam aspek teknologi. 

"Dukungan secara tidak langsung dari kepesatan transformasi digital yang terjadi secara global, membuat Indonesia dan China bisa memperkuat jalur pembangunan kedua negara,"kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berpidato mewakili pemerintah dalam dalam Peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang digelar di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

"Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan selamat yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan rakyat Tiongkok atas peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat China."

Airlangga mengatajkan bahwa penguatan jalur pembangunan tersebut kini masih terus berjalan masif, selain proyek-proyek investasi besar, banyak lembaga negara ini yang sejak lama telah mendukung Indonesia dalam penguatan  strategi pengembangan sumber daya manusianya. Ini secara khusus terlihat pada pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perekonomian baru yakni ekonomi hijau dan digital.

Dijelaskan lagi oleh Menko Airlangga bahwa China telah menjadi mitra utama Indonesia dalam perdagangan dan investasi. Total nilai transaksi secara bilateral antar kedua negara (tidak termasuk Hong Kong) pada tahun 2023 berjumlah sebesar USD 127,8 miliar. Sedangkan jika memasukkan mekanisme kerjasama regional, saat ini ASEAN dan  China  sedang berada di puncak  hubungan perdagangan tertinggi. Data statistik ASEAN mengungkap bahwa pada tahun 2023,  total volume perdagangan antara ASEAN dan China ada di rekor baru yakni sebesar  USD 702 miliar sehingga membuat China menjadi  mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.

Menurut Airlangga, besaran volume perdagangan dan ekonomi itu kolaborasinya masih sangat mungkin untuk diperbesar.  Ada banyak peluang yang masih bisa dikembangkan, khususnya dari  sektor teknologi, energi ramah lingkungan, ekonomi digital, dan inovasi. Selain Kereta Cepat Whoosh yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan konektivitas, kerja sama kedua negara dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus juga patut diperhitungkan.

Salah satu kawasan yang menjadi pusat investasi China dan telah mulai beroperasi di Indonesia adalah  Tsinghua Southeast Asia Center yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura di Bali, tepatnya sejak diresmikan pada 16 November 2022. Kini, bersama Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali, dan Lembaga Insinyur Indonesia (PII) dan The Tsinghua Southeast Asia Center akan menyelenggarakan acara berbagi pengetahuan dan jaringan di sektor artificial intelegence dan semikonduktor pada akhir bulan ini. 

Acara tersebut akan memfasilitasi dan memupuk kolaborasi erat para cendekiawan dan pelaku industri dari Indonesia dan Tiongkok. "Kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok saling melengkapi dan saling menguntungkan. Saya yakin bahwa Pemerintahan Indonesia yang akan datang akan mampu meneruskan pencapaian-pencapaian yang telah dicapai sehingga semakin memperkuat dan merevitalisasi perekonomian masing-masing negara," kata Menko Airlangga.

Sebelum menutup sambutan, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia, seperti juga China sangat terbuka dengan berbagai inisiatif kerjasama dengan semua negara di dunia dan mendukung prinsip multilateralisme. Dengan mempererat kerja sama, kedua negara dapat membangun kemitraan yang bermanfaat tidak hanya bagi masing-masing negara tetapi juga memberikan kontribusi terhadap ekonomi global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun