Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Paparkan 74 PN dalam RKP Pemerintah Tahun 2025

25 Juni 2024   16:31 Diperbarui: 25 Juni 2024   16:34 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pemerintah telah menetapkan sebanyak 74 PN (Prioritas Nasional) dalam proyek pembangunan  untuk tahun 2025. Seluruh proyek  yang masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tersebut menjadi breakdown dari tema "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan" menuju Indonesia Emas 2045.  Keseluruhan program kerja baik prioritas maupun reguler tersebut dijalankan dengan dengan kemungkinan adanya penambahan, penggabungan serta pengembangan program, seiring dengan dinamika dalam pelaksanaannya.

Seluruh program tersebut menjadi bagian dari terjadinya transformasi yang aplikasinya dijalankan melalui beberapa strategi. Mulai dari penambahan investasi,  peningkatan daya saing, menaikkan nilai tambah industri, produktivitas, pemberdayaan UMKM, pemerataan pembangunan dan konektivitas antar wilayah.

Seperti dijelaskan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Anggaran di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (24/6/2024), ke-74 PN tersebut secara rinci disebut yang terdiri dari   PN-2 Swasembada Pangan, Ekonomi Syariah, Ekonomi Digital, dan Ekonomi Hijau, PN-3 Pengembangan Infrastruktur, Kewirausahaan, dan Pengembangan Agromaritim Industri, PN-4 Pengembangan SDM, PN-5 Hilirisasi dan Pengembangan Industri Berbasis SDA, PN-6 Pemerataan Ekonomi, serta PN-7 Reformasi Politik, Hukum, dan Birokrasi.

Rencana tersebut dicanangkan pemerintah dengan tetap mempertimbangkan situasi politik global yang secara langsung melemahkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Situasi itu terjadi karena ada kecenderungan pelemahan di pasar menyusul gejolak pasar keuangan disertai maupun fragmentasi ekonomi.

Pencananangan tersebut tidak lepas dari ketangguhan perekonomian Indonesia tetap terjaga baik yang ditandai oleh capaian ekonomi nasional pada Q1-2024 relatif tinggi dengan mencetak pertumbuhan sebesar 5,11% (yoy). Capaian pertumbuhan itu dibarengi rendahnya tingkat inflasi bulan Mei yang berada di  angka 2,84% (yoy).

Apalagi secara prospek, kestabilan ekonomi juga menunjukkan kestabilan dan berada di zona optimis seperti terlihat dari beberapa indikator utama yang terdapat dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), seperti  aktivitas manufaktur  tetap di level ekspansi, serta angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang terus mengalami penurunan. 

"Semuanya jadi modal solid dalam memperkuat fondasi transformasi ekonomi demi mengejar target visi Indonesia  Emas 2045 itu. Untuk itu, agar semua dapat tercapai, yang harus dilakukan adalah mendorong ekonomi tumbuh sebesar   6-7 persen disertai GNI per kapita menjadi USD30.300," ungkap Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun