Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Langkah Airlangga Hartarto Jadikan Indonesia Basis EV untuk ASEAN

27 Juli 2022   12:20 Diperbarui: 27 Juli 2022   12:23 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kendaraan bertenaga listrik roda dua maupun empat dan sejenisnya adalah kenyataan yang tak bisa dihindari lagi. Trend global yang mengarahkan seluruh kegiatan berbasis mesin dari bahan bakar fosil kepada elektrik saat ini sudah bukan lagi sekedar konsep belaka. Berbagai upaya dan kreasi kendaraan serta sumber tenaga penggeraknya sudah mulai banyak diproduksi oleh negara dan produsen otomotif dunia, termasuk Jepang.

Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi basis produksi kendaraan berbahan bakar fosil dari produk negeri  itu, juga telah mempersiapkan segala sesuatu agar  pada saat proses peralihan sedang berlangsung tak membuat masyarakat dalam negeri ketinggalan, atau hanya menjadi pasar belaka. Termasuk mengajak para investor negeri tersebut untuk terlibat langsung dalam pengembangan kendaraan ini, mengingat Jepang sendiri merupakan negeri yang memiliki puluhan raksasa ekonomi bidang otomotif dunia.

Misi itu merupakan satu dari beberapa agenda kerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengadakan kunjungan kerja ke negeri mata hari terbit itu. Beberapa diantaranya sudah ada yang berwujud dalam kerangka kerja dan rencana pelaksanaan di lapangan.  Salah satu dari tindak lanjut hasil kunjungan kerja Menko Airlangga adalah keberhasilannya dalam mendapatkan komitmen serta rencana investasi lanjutan untuk pengembangan kendaraan listrik oleh Toyota Motor Companny Indonesia yang disampaikan langsung  oleh Vice Chairman Board Directors of Toyota Motor Corporation Shigeru Hayakawa.

Keberhasilan dalam mendapatkan komitmen itu menurut Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut tak lain karena cepat atau lambat, permintaan kendaraan listrik roda dua maupun empat di Indonesia maupun ASEAN akan meningkat di masa depan. Maka kepada pengusaha negara itu, Airlangga sejak awal telah menawarkan Indonesia sebagai pusat basis industri kendaraan listrik (Electtic Vehicle) untuk dipasarkan di dalam negeri dan negara-negara tetangga.

Apalagi Jepan telah menyusun rencana untuk menambah beberapa jeni kendaraan listrik Hybrid Electric Vehicle (HEV) untuk jangka waktu empat tahun ke depan.  Dorongan untuk mengalihkan penggunaan kendaraan berbasis fosil kepada tenaga listrik itu secara langsung juga menjadi kredit tambahan bagi perusahaan tersebut dalam kontribusi mereka dalam penurunan emisi.

Dorongan untuk meningkatkan investasi pada EV ini sejatinya sudah dilakukan negeri itu sejak beberapa tahun terakhir. Diawali komitmen mereka kepada presiden Joko Widodo saat menghadapi KTT Osaka 2019,yang realisasinya terlihat dari penambahan total investasi sebesar Rp14 triliun dalam kurun waktu tiga tahun sesudahnya. 

Apa yang telah dilakukan itu pun akan terus ditingkatkan, karena dalam pertemuan dengan Airlangga tersebut  Shigeru Hayakawa menyatakan akan menambah investasi sebesar Rp27,1 triliun selama 5 tahun ke depan. Hayakawa mengatakan, "kami berharap dengan penambahan jumlah investasi ini di Indonesia, Pemerintah Indonesia memahami keseriusan kami terhadap elektrifikasi kendaraan bermotor,"kata Shigeru Hayakawa.

Kerja sama itu tak cuma  berkait dengan investasi pada pengembangan kendaraan, wacana peningkatana kemampuan para teknisi Indonesia juga turut dibicarakan, menyusul dibangunnya  EV Center pada Mei lalu oleh Toyota yang tujuanya untuk peningkatan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digital. Dalam hal upskilling tersebut, Jepang melakukannya secara bersama-sama dengan  Pertamina dan Inalum, disamping juga membangun industri baterai di Indonesia melalui peningkatan keahlian engineer lokal. 

Semua rencana tersebut dimaksudkan oleh Airlangga Hartarto sebagai sarana bagi persiapan keterampilan masa depan masyarakat Indonesia menuju era elektrifikasi dan digitalisasi, sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia Digital Industry Center 4.0 (PIDI 4.0) yang digagas oleh Kementerian Perindustrian menuju IR4.0.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun