Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Money

Saatnya Sinergi Lintas Sektoral demi Akselerasi Transformasi Digital

25 November 2021   16:17 Diperbarui: 25 November 2021   16:48 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp


 Suka atau tidak, akselerasi masyarakat dalam mengadopsi teknologi digital terus menunjukkan peningkatan. Apalagi dengan adanya kasus pandemi covid-19 seperti yang masih terjadi hingga saat ini, semua yang berkait teknologi tersebut suka atau tidak telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga secara sisi ekonomi, praktek digitalisasi yang sedang berlangsung tersebut telah menjelma sebagai kekuatan baru.

"Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar dunia dan pertama di kawasan Asia Tenggara secara langsung turut berada dalam arus perubahan tersebut.' Data tahun 2020 menyatakan, nilai ekonomi digital Indonesia adalah yang tertinggi di antara 10 negara ASEAN dengan total nilai sebesar USD 47 miliar,  dan pada tahun ini angkanya prediksi  mencapai  70 miliar dolar AS dengan rentang pertumbuhan mencapai  49%,"kata Menko perekonomian Airlangga Hartarto saat berbicara mewakili presiden Joko Widodo  dalam Road to Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 di Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Angka tersebut memperlihatkan peluang besar bagi ekonomi digital yang masih terbuka lebar, apalagi dengan bonus denmografi dimana mayoritas penduduknya berada pada masa usia produktif. Belum lagi bicara terkait penetrasi  yang mencapai 76,8%, atau setara dengan 202 juta penduduk. Jumlah tersebut secara data telah meningkat 11 persen dibanding tahun lalu.

Apalagi dengan kehadiran teknologi baru macam jaringan 5G, IoT, Blockchain, Artificial Intilligence, dan Cloud Computing. Semuanya turut menjadi pendorong sekaligus penggerak perkembangan ekosistem digital. Semuanya  diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta penciptaan inovasi, dan inklusivitas dalam perekonomian.

Meski pada saat bersamaan,  resiko yang datang juga tak bisa dinafikan seperti cyber crime atau kebocoran data, menyusul terjadinya kenaikan arus data yang sedemikian masif mengikuti dorongan inovasi teknologi yang terus berkembang.

Pada aspek tantangan ruang digital ini, pemerintah berusaha menjawab persoalan tersebut dengan pendekatan    strategi, baik di sisi hulu, tengah, maupun hilir.

 Di hulu, fokus pemerintah  ada pada upaya literasi digital melalui kerja sama dengan lebih dari 110 institusi yang meliputi komunitas, akademisi, lembaga pemerintahan dan sektor private, untuk melaksanakan program nasional literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Di bagian lain, tantangan pengembangan tersebut,  dijawab dengan penyiapan  infrastruktur, khususnya penyediaan akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T. 

"Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama memperkuat sinergi lintas sektor dan stakeholders, dengan para pelaku usaha, profesional, akademisi, dan media, dalam mendukung akselerasi transformasi digital yang inovatif untuk pemulihan dan keberlanjutan perekonomian nasional," pungkas Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun