Mohon tunggu...
Yohanes Wempi
Yohanes Wempi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktifis bermasyarakat, fokus bergerak dibidang budaya minangkabau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Orang Gila, Masalah Sosial Minangkabau

23 April 2015   10:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di jalanan perkotaan maupun di pelosok nagari daerah Minangkabau ditemukan banyak orang gila (Orgil) yang lalu lalang tanpa ada satupun di antara masyarakat yang menunjukan rasa kepedulian. Terkadang ada yang mengejek dan melempari Orgil tersebut dengan batu tanpa ada rasa kasihan apalagi untuk berempati.

Keberadaan Orgil secara sosial, masyarakat sudah meresakan. Keadaan ini bisa dikatakan menjadi masalah sosial baru di ranah Minangkabau yang perlu dilakukan tindakan secara khusus untuk menanggulanginya. Ke depan permasalahan Orgil tanpa disadari sudah menjadi masalah sosial yang hampir sama dengan masalah sosial pelacuran, perjudian dan lainya.

Namun, sebelum masuk kedalam pembahasan solusi secara sosial perlu kiranya memahami defenisi dan penjelasan orang gila secara teori akademis. Orang gila disebut juga dengan orang psikotik atau psikosis adalah keadan gangguan jiwa yang meliputi keseluruhan kepribadian, sehingga penderita tidak bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma hidup yang wajar dan berlaku umum, apalagi mengikuti kaedah-kaedah hukum sosial.

Atau ada juga teori lain yang menjelaskan psikotik adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality) yang ada. Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, dan seterusnya. Sedemikian berat sehingga perilaku penderita tidak sesuai lagi dengan kenyataan normal yang ada. Perilaku penderita psikotik tidak dapat dimengerti oleh orang normal sehingga orang awam menyebut penderita sebagai orang gila atau kurang waras.

Secara teori Orgil atau Psikotik bisa dibedakan menjadi beberapa yaitu: schizophrenia, psikotik mania-depresif, dan psiukosis paranoid. Schizophrenia adalah kepribadian yang terbelah (split ofpersonality). Sebutan ini diberikan berdasarkan gejala yang paling menonjol dari penyakit ini yaitu adanya jiwa yang terpecah belah. Antara pikiran, perasaan, dan perbuatan terjadi disharmoni.

Faktor penyebab schizophrenia ada bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa penyakit ini merupakan keturunan. Ada pula yang menyatakan bahwa schizophrenia terjadi gangguan endokrin dan metabolisme. Sedangkan pendapat yang berkembang dewasa ini adalah bahwa penyakit jiwa ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keturunan, pola asuh yang salah, maladaptasi, tekanan jiwa, dan penyakit lain yang belum diketahui.

Berikutnya, Psikotik mania-depresif merupakan kekalutan mental yang berat, berbentuk gangguan emosi yang ekstrim yaitu berubah-ubahnya kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan sebaliknya. Gejala-gejalanya antara lain : euphoria (kegembiraan secara berlebihan); waham kebesaran; hiperaktivitas; pikiran melayang. Gejala-gejala depresi antara lain : kecemasan; pesimis; hipoaktivitas; insomnia; anorexia.

Psikotik mania-depresif disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan dua gejala utama penyakit ini, yaitu mania dan depresi. Aspek mania terjadi akibat dari usaha untuk melupakan kesedihan dan kekecewaan hidup dalam bentuk aktivitas-aktivitas yang sangat berlebihan. Sedangkan aspek depresinya terjadi karena adanya penyesalan yang berlebihan.

Yang terakhir, psikotik paranoid merupakan penyakit jiwa yang serius yang ditandai dengan banyak delusi atau waham yang disistematisasikan dan ide-ide yang salah yang bersifat menetap. Istilah paranoid dipergunakan pertama kali oleh Kahlbaum pada tahun 1863, untuk menunjukkan suatu kecurigaan dan kebesaran yang berlebihan.



Faktor penyebab psikotik paranoid antara lain, kebiasaan berpikir yang salah, terlalu sensitif dan seringkali dihinggapi rasa curiga, adanya rasa percaya diri yang berlebihan (over confidence), adanya kompensasi terhadap kegagalan dan kompleks inferioritas.

Itulah penjelasan secara teori akademis tentang orgil atau istilah lain orang psikotik yang perlu dipahami oleh anak nagari agar bisa memposisikan orgil secara adil dan bijaksana. Sekarang mari sama-sama mencarikan solusi bagaimana menanggulangi orgil secara jumlah dan menangani kasus Orgil agar bisa termanusiawikan oleh lapisan anak nagari dan pemerintah daerah (Pemda).

Sewaktu penulis menjadi anggota Dewan Perwakilam Rakyat Daerah (DPRD) pernah mengusulkan atau mendorong secara tertulis dan opini media agar pemerintah daerah memberikan anggaran yang cukup untuk membantu saudra-saudara kita yang terkena ganguan jiwa. Caranya melalui penangan secara infrastruktur dan pengobatan.

Dalam rapat resmi yang dihadiri waktu itu oleh kepala daerah dan SKPD diusulkan secara infrastruktur agar setiap rumah sakit daerah yang ada di Minangkabau membangun bansal atau ruangan khusus untuk mengobati orgil tersebut secara gratis sampai mereka normal.

Jika orgil tidak bisa normal atau tidak puluhi, maka perlu dikirim kepenampungan khusus seperti panti-panti asuh orang gilan dan ditempatkan dirumah sakit jiwa yang lokasi ada digadut atau di Indaruang belok kiri untuk diterapi serta diberikan kehidupan yang layak dan adil. Tapi usulanya, RSJ HB Saanin di Gadut perlu diperluas lengkapi lagi fasilitasnya.

Permasalahan orgil ini bila tidak diangkat menjadi isu politis dalam tulisan ini, ada kekawatiran tidak akan ada perhatian khusus oleh anak nagari dan Pemda. jika dilihat beberapa tahun terakhir ini tidak didapatkan program istimewa yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang ada di Minangkabau untuk menanggulangi orgil ini tidak berkeliaran dijalan-jalan dan penyembuhan.

Secara manusiawi, perhatian terhadap Orgil perlu diseriuskan karna jumlahnya orangnya telah banyak. Jika orgil yang ada ini tidak ditangani atau dilayani, maka kedepan diyakinkan akan ada orgil baru yang akan lahir. Hal diatas akan diperpecepat dengan kondisi daerah dan Indonesia dalam keadaan miskin dan tertinggal.

Keadaan lahirnya orgil baru ditopang juga oleh keadaan pertumbuhan ekonomi yang rendah, lapangan pekerjaan yang tidak tersedia, tekanan kebutuhan hidup yang tinggi, biaya pendidikan mahal serta diperparah dengan dinamika politik tidak harmonis yang mengakibatkan beban-beban masyarakat berat dan menimbulkan kerawanan orgil bisa lahir.

Anak nagari dan pemerintah harus sama-sama membuat tindakan nyata agar penanggulangan orgil ini bisa dilakukan. Maka mari lakukan gerakan bersama untuk membantu suadara kita yang sekarang hilir mudik dijalanan tanpa ada kepedulian,terkadang orgil ini ada yang tidak pakai baju dengan aurat terbuka, atau berjalan-jalan sambil tertawa atau marah sambil menggangu ketertiban umum.

Tulian ini hanya membantu mengingatkan seluruh anak nagari, ninika mamak, alim ulama, atau pemerintah daerah (Pemda) sebagai pemegang regulasi pelayanan untuk mencoba memberikan bantuan untuk menanggulangi agar orgil ini bisa mendapatkan perlakukan layak dan penanganan yang adil seperti orang normal.

Yakinlah dimomen-memen pilkada ini, apabila orgil ini bisa memilih dan diberikan hak suara maka banyak calon-calon kepala daerah yang akan mengejar-ngejar suaranya untuk bisa memenangkan menjadi kepala daerah, namun itu tidak akan terjadi karna meraka Orang Gila.

Tapi selaku ciptaan Allah, mereka juga manusia seperti orang normal maka sepantasnya dibuat suatu kebijakan dan program untuk mengobati, melayani dan memberikan fasilitas khusus kepada mereka seperti Pemda memberikan perlayanan prima kepada masyarakat, dan para pejabat yang berkunjung kedaerah Minangkabau[].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun