Mohon tunggu...
Yohanes Wempi
Yohanes Wempi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktifis bermasyarakat, fokus bergerak dibidang budaya minangkabau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Islam, Penting buat Rakyat

4 Februari 2014   07:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini Partai Islam selalu dipojokan dengan hasil survey yang memposisikan sebagai partai yang tidak diminati oleh umat. Penjelasan ini bisa dilihar dari beberapa kali hasil survey yang dirilis. yang terhanyir dirilis oleh LSI Network Januari 2014, dimana gabungan elektabilitas Partai Islam tersisa hanya 13,5% yaitu, PBB 0,7%, PKB 3,7%, PKS 3,3%, PPP 2,7% dan PAN 3,1%.

Selaku umat yang taat beragama, posisi Partai Islam yang terpojokan saat ini tidak perlu diperdebatkan, karna akan menyebabkan terjadinya kegaduhan politik, yang pada dasarnya akan merugikan umat itu sendiri. tapi perlu disadari bahwa hasil-hasil survey yang dirilis oleh lembaga-lembaga survey yang ada cendrung memiliki nuansa kepentingan politik yang tinggi, salah satu indikatornya ketika kasus korupsi Akil Mukhtar (mantan ketua MK) masuk ranah Suap PILKADA Jatim merebak di media, dan menyeret salah satu Partai beringin (baca Tempo edisi minggu ini), ketika itu pula muncul hasil survey LSI Network tersebut.

Dalam tulisan ini penulis tidak mengambil benah merah sisi negative dan tingginya muatan politis dati suatu hasil survey, tapi mencoba mengajak masyarakat dan umat untuk merenung bagai pentingnya Partai Islam ditengah bangsa yang menganut pancasila ini. Jika dilihat secara konferensif keberadaan Partai Berazaz Islam sangat penting bagi Negara ini. Apalagi Nagara Indonesia yang merupakan Negara yang masyarakatnya penganut Islam terbesar.  Sehingga keberadan Partai Islam sangat strategis untuk membantu perjuangan yang diinginkan oleh umat itu sendiri.

Jika kita buka wawasan umat tentang apa yang telah diperbuat oleh Partai Islam diparlemen (DPR RI) diataranya adalah Partia Islam, merupakan partai yang mendorong dibentuknya undang-undang ekonomi syariah (bank syariah, asuransi syariah, Zakat,dll) yang Alhamdulillah saat ini sudah banyak berdiri lembaga-lembaga syariah, seperti bank-bank syariah yang ada sekarang, yang keberadaan sangat membantu umat.

Pada akhir tahun 2013, kebijkan di DPR RI melalui dorongan PKS kepada calon Kapolri yang baru disata uji kelayakan, yang akhirnya telah berhasil meminta Kapolri baru tersebut untuk memberikan kesempatan kepada POLWAN untuk berjilbab, kebijakan ini ditindak lanjuti walaupun akhirnya ada pembatasan dengan alasan teknis.

Kebijakan Partai Islam yang sangat fenomenal adalah ditetapkannya undang-undang pornografi dan pronoaksi, walaupu disaat pengesahan akan dilakukan PDIP keluar dari ruang sidang DPR RI karna tidak setuju dengan Undang-undang tersebut, tapi berkat dorongan dari Partai Islam seperti PKS, PPP, dan lain ditambah dengan ormas-ormas Islam akhirnya undang-undang tersebut disahkan dan hari ini telah diberlakukan.

Jika dilihat satu persatu prodak legislasi dan kebijakan Partai Islam sudah berjihad memperjuangkan dan mendorong bagaimana umat Islam terbantu dan terlindungi, tapi hal ini tidak terpublikasi dengan baik karna ada permainan-permainan politik global yang mendorong agar Partai Islam tidak bekerja dan tidak membantu umat.

Secara manusiawi dan emosional perlu dipahami bahwa umat Islam yang akan membantunya  tetap ummat islam, tidak ada umat-umat lain yang akan membantu, secara perumpaman orang yang tahu dengan kebutuhan umat islam ketika sholat, ya tetap orang yang duduk di DPR RI yang menjalankan sholatlah yang akan tahu, tidak mungkin orang yang tidak sholat yang akan tahu, itu sunahnya.

Maka himbawan dan ajakan mari pada umat Islam agar memilih dan membesarkan partai-partai yang berazazkan Islam, karna partai inilah yang akan bisa bertanggung jawab secara idiologi Islam, baik pertanggung jawaban secara dunia, maupun akhirat [].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun