Mohon tunggu...
Yohanes Wempi
Yohanes Wempi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktifis bermasyarakat, fokus bergerak dibidang budaya minangkabau

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Teh Talua Minuman Para Borjuis Minangkabau

26 November 2012   03:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:40 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1353902072494347271

[caption id="attachment_211380" align="alignleft" width="240" caption="@Teh_Talua"][/caption]

Teh talua adalah minuman khas minangkabau yang rasanya sangat khas dan enak, rata-rata orang minangkabau tahu dengan minuman khas ini. Minuman ini dibuat dengan cara kuning telur ayam kampung (Buras) diaduk sampai berbusa bersama gula pasir di dalam gelas, setelah itu di seduhkan air larutan teh panas/mendidih dan diberi susu kental manis didalam gelas tersebut.

Teh talua yang berkualitas tinggi itu berbentuk 3 (tiga) lenggek (tinggkat/lapis) di dalam gelas, lenggek pertama buriah, lenggek kedua berwarna coklatan, dan yang lenggek terakhirwarna putih, apa bila ditarok sendok almunium di tengahnya maka sendok itu akan berdiri/tegak menjulang. Disamping rasanya enak teh talua dari ranah minang juga memberikan khasiat untuk menabah energi dan fitalitas.

Talua tentu bermaksud telur. Teh talua minuman jenis ini umumditemukan di lapau-lapau (kedai) di ranah minang. Biasanya minuman ini dinikmati sebagai pembuka hari atau diminumpagi hari sebelum masyarakat minang melakuka aktivitas atau kegiatan disawah dan diladang. tapi pada dasarnya bisa juga diminum setiap waktu atau menikmatinya sepanjang hari.

Dalam sejarahnya masyarakat minangkabau, minum teh talua dilakukan oleh masyarakat sambil "ma hota" (diskusi/becerita) di lapau-lapau (dikedai-kedai), dimana masyarakat sambil berbagi informasi dan saling berdebat tentang perkembangan, keadaan atau peristiwa nagari, negara dan situasi dunia secara umum.  “Ma hota” sambil meminum teh talua sedikit demi sedikit, maka akan semakin terasa nikmatnya.

Dalam pengamatan yang pernah dilakukan oleh pencita teh talua bahwa nikmatnya teh talua tersebut memang di iringin dengan “ma hota”, ini sebuah cara yang baik untuk merasakan nikmatnya minuman khas minang ini. Apabila diatara kita tidak percaya silahkan minum teh talua tanpa “ma hota”, dan minum teh talua sambil “ma hota”, pasti akan beda rasanya.

Disamping minum teh talua itu enak, di minangkabau minuman teh talua merupakan minuman bergensi dan minuman orang-orang berkelas/borjuis, missalnya ada pejabat, saudagar-saudagar kaya, juragan, pengusaha dan para perantau kaya pulang lalu singgah di lapau, pasti mereka itu akan pesan minum teh talua,dan mereka pun akan menawarkan keorang lain yang ada dilapau untuk minum teh talua juga, sehingga minuman teh talua merupakan minuman berbudaya orang-orang bergensi.

Sekarang teh talua sudah menjadi minuman bersama di nusatara ini, teh talua melalui rantau orang minang sudah menyebar keseluruh polosok tanah air, malah dunia,  saat  ini teh talua telah bisa didapatkan dengan mudah dimana-mana, seperti plaza Indonesia, mall makassar, plaza maliborro djogja dan pasar-pasar modern lainya.

Melihat makin terkenalnya teh talua ini, penulis selaku orang minang mengajak wagra minang dikampung dan diperantauan, bersama untuk selalu membudayakan nilai budaya dan keenakan minuman teh talua ini.Kedepan budaya teh talua perlu dilestarikan dan dibudayakan juga ke anak cucuk kita secara dinamis, kepada pemerintah daerah di harapkan sesegra mungkin mematenkan minuman budaya teh talua yang khas ini menjadi minuman khusus milik minagkabau/Sumatra Barat, atau miliknya orang Propinsi Sumatra Barat.

Disamping itu mari juga kita budayakan kehidupan teh talua dalam kehidupan bersosial di masyarakat minangkabau, kita tumbukan lagi diskus, berdebat, beretorika dan berbagi informasi, berwacana dan lainya-lainya di lapau (kedai) sambil minum teh talua, itu bukti kecintaan kita kepada ranah minangkabau yang memiliki keragaman dan kekhususan budaya yang tidak ada duanya didunia [].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun