Banyak tempat-tempat di kawasan lubuk minturun ini yang akan jadi daerah baru pertumbuhan muamalah umat manusia berserta segenap perkembangbiakan keturunan anak cucu cicit cucutnya. Sebagai kota muda atau calon kota tempat ini masih cukup asri alami dengan bentangan alam ciptaan tuhan dan pembangunan infrastruktur modern ciptaan manusia yang baru saja dimulai lebih intens; utamanya itu tadi, cocok untuk pemukiman atau tempat peristirahatan. Jadi disini proses pembangunan ekonominya masih fresh dari posisi nol kondisi natural bukan hasil reset siklus ekonomi dengan pembangunan baru dari reruntuhan perang sebuah peradaban permainan manusia. Jalan depan rumah saya saja yang dulunya waktuku kecil, hanya dengan satu lajur kecil yang diaspali, mobil dalam sejam paling lewat satu dua saja dan yang itu-itu saja modelnya;
Sekarang dengan empat lajur sudah pakai macet total segala kadang kala; tapi baiklah, supaya tidak terlalu lebay kesan kontradiksi dan hiperbolik terlalu hyper yang hendak saya siasati untuk digunakan, saya beritahukan logikanya bahwa rumahku ini memang sudah tidak jauh dari persimpangan dengan jalan bypass tadi; jadi kalau lampu lagi menyala merah merona kadang antrian bisa sampai belasan mobil berbaris stasioner hingga ke jalan depan rumahku; jadi cukup logis kan retorika sewajarnyaku ini? Kenyataannya intensitas volume kendaraan memang drastis naiknya ketimbang dulu di tempat ini karena yang bermukim di lubuk minturun ini tidak lagi hanya didominasi penduduk asli seperti normalnya di masa lalu. Dan satu lagi yang bakal bikin macet total brutal 1.000.000 % lubuk minturun ini adalah: jika berbunyi sirene peringatan tsunami Kota Padang, orang-orang di pinggir laut semuanya akan lari ke arah ini untuk menyelamatkan diri!
Â
ps: menindak lanjutin perintah admin, foto ana repalce dgn my exclusive private kolektion neh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H