Mohon tunggu...
Welmin Angelia
Welmin Angelia Mohon Tunggu... -

Mahasiswa fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belanja untuk Menghilangkan Stress

13 Oktober 2014   05:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:16 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan Belanja yang Digunakan untuk Menghilangkan Stress

Sebagai manusia kita pasti pernah merasa bosan, banyak pikiran atau yang biasa disebut dengan stress, baik karena masalah pekerjaan ataupun masalah-masalah lain , kita juga pastiingin melakukan hal yang dapat menhilangkan hal tersebut. Salah satu kegiatan yang dapat menghilangkan hal tersebut adalah belanja.

Belanja adalahhal yang disukai banyak orang, khususnya para wanita. Dan tak sedikit yang dijuluki sebagai ‘shopaholic’ karena memiliki kebiasaan belanja yang sangat berlebihan. Taukah anda bahwa belanja dapat menghilangkan stress ? Diluar sisi negatifnya berupa pemanjaan terhadap naluri konsumtif seseorang, berbelanja memiliki efek positif terhadap psikologis manusia. Sebuah studi mengungkap berbelanja secara signifikan memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada seseorang.

Kebiasaan berbelanja sering dijadikan orang untuk mengisi waktu luang, menghilangkan bosan, dan tidak banyak orang berbelanja karena ingin menghilangkan stress, karena bagi sebagian orang belanja adalah cara yang jitu untuk menghilangkan stress.

Saat kita pergi ke salah satu pusat perbelanjaan, melihat barang-barang yang sangat menggoda mata dan ditambah adanya program diskon, membuat ketertarikan tersendiri untuk membeli dan memilikinya. Dan rasa bosan dan stres itu perlahan menjadi hilang.

Tim riset University of Westminster mengadakan sejumlah riset untuk memperoleh cara meredakan aktivitas otak saat menghadapi tekanan emosional. Oleh peneliti, partisipan yang turut serta dalam riset diberikan alternatif pilihan cara meredakan stres berupa menonton film porno atau berbelanja.

Setelah dianalisis, partisispan justru sebagian besar memilih untuk berbelanja ketimbang menonton film porno. Hasil analisis itu merupakan kesimpulan tim riset ketika memonitor pergerakan mata dan respons emosional tubuh 50 partisisan setiap harinya.

Tetapi kebiasaan belanja juga dapat menjadi boomerang bagi kita, jika kita tidak dapat mengontrol diri sendiri. Kebiasaan belanja akan membuat perasaan gembira yang berlebihan. Namun, setelah itu mereka mengalami kekecewaan, depresi dan kurangnya rasa puas.

Bahayanya jika kita terlalu asyik, dan menjadi ketagihan. Kita cenderung terus akan belanja, dan walaupun kita tidak mempunyai uang, kita akan mencoba berusaha untuk mendapatkannya dengan cara apapun, baik dengan kredit card maupun dengan meminjam uang kepada orang lain. Bahkan bahayanya lagi adalah saat dimana kita tidak dapat membayar tagihan kartu credit atau tidak dapat membayar hutang kepada orang lain. Kita akan mendapat bencana keuangan.

Ini adalah beberapa tips untuk berbelanja. Pertama tetapkan budget sesuai kebutuhan, kedua buat tabel belanja (konsistenlah dengan tabel belanja), ketiga lebih baik membawa uang cash daripada kartu kredit, sebab kalau anda hilang kontrol anda bisa memakai kartu kredit anda sampai overlimit, dan anda cenderung akan terkejut melihat tagihan kartu kredit anda, keempat adalah jangan lupa membayar kartu kredit anda atau nama anda akan menjadi black list di Bank.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun