Ketika kita ingin menilai apakah seseorang bertindak atas nama pengabdian atau hanya sebuah langkah yang ingin dilakukan dengan penuh tendensi, itu sangat mudah dibedakan. Bahkan dengan nalar saja bisa ditelaah dengan sederhana, mana yang bertindak atas dasar azas positif dan mana yang serta merta bisa kita lihat bahwa dia hanya politisi oportunis amatiran.
Interpelasi itu suatu hal yang penting dan jangan dibuat main-main. Ketika Interpelasi diinisiatifkan dengan alasan dicari cari, yang menonton hanya geleng-geleng kepala, haduuuuhh.. politisiiiii..politisi.. apa sih maumu. Cerminan politisi gak jelas, oportunis amatiran, asal njeplak, dan sangat tendensius, membuat yang menonton panggungmu merasa sakit perut. Memangnya masyarakat ini bodo apa? Apa ingin memperburuk citramu yang sebelumnya sudah tidak karu-karuan itu.
Kenapa ga berlomba2 menunjukkan kebaikanmu pada masyarakat. Kenapa ga sekali-sekali membuat tindakan nyata yang membuat rakyat sedikit tersenyum. Jangan hanya mempertontonkan pelesiranmu itu yang membuat yang menonton semakin jengah. Ini malah mengorek2, malah cari2 kesalahan orang lain, memangnya hobi ya?.. mending ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H