Mohon tunggu...
Welly Yusup
Welly Yusup Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mahasiswa mercubuana tekhnik industri 21 meruya ,jakarta\r\nbekerja di PT COLORPAK INDONESIA Tbk, as Staff Produksi.\r\n\r\n" Jangan putus asa kala kegagalan hampiri kita, sesungguhnya hal itu adalah tangga kkita untuk meraih kesuksesan "

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rantai Makanan Hutan

5 April 2013   10:12 Diperbarui: 4 April 2017   16:44 19338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir seluruh organisme yang hidup di bumi ini pasti akan selalu membutuhkan organism lain dan lingkungannya.hubungan yang terjadi antara satu organisme dengan lingkungannya sangatlah kompleks dan bersifat saling mempengaruhi satu sama lain atau timbal balik.hubungan timbal balik antara unsure-unsur hayati dengan nonhayati membentuk system ekologi di sebut ekosistem. Rantai makanan adalah hubungan atau peristiwa makan dan di makan antar makhluk hidup di alam lingkungannya berdasarkan urutan tertentu.di dalam rantai makanan ada yang berperan sebagai produsen dan konsumen.yang berperan sebagai produsen yaitu tumbuhan karena tummbuhan dapat mengubah air menjadi karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari ( fotosintesis ) dan menyimpannya menjadi makanan cadangan.dan yang berperan sebagai konsumen yaitu pemakan tumbuhan ( konsumen pertama ) atau pemakan makhluk hidup lainnya ( konsumen selanjutnya ). Salah satu contoh rantai makanan yang sering kita temui yaitu rantai makanan yang terjadi di ekosistem hutan di mana terdapat tanaman,tikus,ular dan burung elang.berdasarkan rantai makanan tersebut padi berperan sebagai produsen,tikus berperan sebagai konsumen pertama,ular berperan sebagai konsumen kedua,dan elang berperan sebagai konsumen ketiga. Rantai makanan merupakan bagian terpenting dalam suatu ekosistem.bayangkan jika salah satu komponen yang ada di rantai makanan tidak ada atau hilang.contohnya jika tidak adanya ular dalam rantai makanan tersebut,maka jumlah tikus yang ada di ekosistem tersebut tidak terbendung perkembangbiakannya yang mengakibatkan padi dan ekosistem hutan menjadi tidak seimbang.siklus dalam rantai makanan akan berjalan seimbang jika semua komponennya tersedia. Para ilmuan ekologi membagi tiga macam rantai pokok,yaitu ; Rantai pemangsa Rantai pemangsa di mulai dari hewan pemakan tumbuhan ( herbivore ) dan kemudian di lanjutkan dengan hewan pemakan daging ( karnivora ). Rantai parasit Rantai parasit di mulai dari organism yang besar hingga organism yang hidup sebagai parasit.contoh organism parasit adalah cacing dan bakteri. Rantai saprofit Rantai saprofit di mulai dari organism mati ke jasad pengurai.contoh organisme pengurai adalah jamur dan bakteri. Idealnya dalam sebuah rantai makanan harus sesuai dengan aturan ekosistem.sehingga keseimbangan ekosistem akan tercipta.ekosistem di katakana seimbang adalah apabila semua komponen baik biotic maupun abiotiknya berada dalam porsi atau jumlah yang seharusnya.baik jumlahnya maupun peranannya dalam lingkungan. Jika hutan di rusak,maka rantai makanan yang terdapat di dalamnya akan ikut rusak pula.sehingga ekosistempun tidak berjalan seperti biasanya.banyak satwa yang kehilangan tempat mereka bertahan hidup untuk mencari makan.siklus rantai makananpun menjadi rancu yang mengakibatkan pemakan produsen (herbivora ) banyak yang punah.dengan punahnya pemakan produsen maka berpengaruh dengan jumlah konsumen atau pemakan daging ( herbivora ) yang pada akhirnya merekapun ikut punah juga. ( Welly yusup ) sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_makanan http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-rantai-makanan-jenis-dan-contoh-rantai-makanan/ http://sukasains.com/materi/ekosistem-4-rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan/ http://mastugino.blogspot.com/2012/12/rantai-makanan.html http://www.anneahira.com/rantai-makanan.htm gambar http://sukasains.com/materi/ekosistem-4-rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun