KKN merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sectoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Program KKN ini biasanya berlangsung selama kurang lebih satu atau dua bulan dan diadakan dilakukan oleh Universitas kepada mahasiswanya. Universitas Jember menjadi salah satu universitas yang memberlakukan kegiatan KKN bagi para mahasiswanya. Universitas yang terletak di Kabupaten Jember, Jawa Timur ini memberlakukan program KKN kepada mahasiswanya selama 30 hari. Pada KKN tahun ini, Universitas Jember melaksanakan program tersebut dengan sistem yang dinamakan Back to Village (BTV) yang dimana dilakukan secara mandiri di kampung halaman mahasiswa. Hal ini menyusul dengan pemberlakuan PPKM dari pemerintah sehingga sistem ini dapat berjalan dengan baik.Â
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota yang dijuluki sebagai kota pahlawan ini merupakan ibukota provinsi Jawa Timur. Luas wilayah dari kota Surabaya ini ialah 52.087 hektar dengan luas daratan 33.048 Hektar atau 63,45% dan luas wilayah laut yang dikelola oleh Pemerintah Kota sebesar 19.039 Hektar atau 36,55%, dimana terbagi dalam 31 Kecamatan dan 154 Desa/Kelurahan, salah satunya ialah kecamatan Wonokromo, Kelurahan Jagir. Lokasi ini dipilih oleh penulis sebagai tempat dilakukannya KKN. Kelurahan ini dipilih oleh penulis dikarenakan pada daerah ini tergolong dalam daerah yang lumayan ramai dan sering dilewati oleh masyarakat membuat daerah dinilai cocok untuk dilakukannya wirausaha terutama dimasa pandemi seperti sekarang ini.Â
Setelah terjadi pemberlakuan PPKM di masa pandemi covid-19 ini, banyak wirausahawan dan juga masyarakat luas yang mengeluh terkait menurunnya tingkat perekonomian. Hal ini menyusul tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan yang ditujukan pada masyarakat membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Selain itu, sistem pemasaran yang masih konvensional membuat para pelaku usaha UMKM sulit memulihkan perekonomiannya dimasa pandemi ini salah satunya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Pawon Ibuk. Pawon Ibuk merupakan sebuah warung makan sederhana yang dimiliki oleh Bu Tyas, seorang single fighter mandiri yang memenuhi kebutuhan hidupnya dari pemasukan warung tersebut. Beliau menyiapkan makanan di waktu subuh untuk kemudian menjualnya di pagi hari. Lalu akan menjualnya hingga siang atau bahkan petang. Biasanya masyarakat perkantoran akan beramai-ramai makan siang di warung milik beliau, namun kebijakan work from home sangat menyebabkan penurunan pembelian di warung Pawon Ibuk. Ditambah lagi dengan adanya PPKM yang sebelumnya melarang masyarakat untuk makan di tempat. Hal ini memaksa Bu Tyas untuk menutup warungnya selama 2 minggu pertama PPKM dan mulai buka kembali  secara konvensional pada tanggal 30 Juli 2021.Â
Metode konvensional yang digunakan Bu Tyas dalam melakukan pemasaran merupakan masalah utama pada kondisi ini. Sehingga, saya sebagai salah satu mahasiswa yang sedang menjalankan program KKN dan atas dasar saran dari Ketua RT setempat, ingin membantu memberikan edukasi dan kegiatan yang nantinya akan berdampak baik pada produktivitas warung tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi, yang mana sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dari sasaran dalam melakukan pemasaran secara online. Selain itu juga memberikan wawasan pada sasaran mengenai bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan pemasaran dan promosi secara online. Kemudian saya akan mendampingi beliau dalam hal pembuatan produk, melakukan re-branding, memberi kemasan yang lebih menarik, dan pembuatan label maupun banner di warung tersebut. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat tetap membeli produk dari Pawon Ibuk melalui platform go food. Sehingga dapat membantu Pawon Ibuk untuk dapat tetap berjualan.
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berkembang pesat seiring berjalannya waktu ditengah -- tengah kehidupan manusia. Dunia digital dan internet sudah menjadi salah satu hal yang tidak dapat terpisahkan dengan manusia terutama dalam hal berbelanja. Kecanggihan teknologi di masa sekarang ini juga mengubah pola masyarakat dalam membeli atau bahkan menjual sesuatu yang dimana lebih memilih untuk berbelanja secara digital (Online) dibandingkan secara konvensional (Offline). Hal ini juga didukung dengan adanya pandemic Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi kegiatannya diluar ruangan, sehingga lebih sering melakukan seluruh kegiatannya dari rumah secara digital (Online), seperti berbelanja, bersekolah, dan bahkan bekerja.
Digital Marketing atau pemasaran secara digital merupakan salah satu terobosan di era masa kini yang berfungsi untuk membangun atau mempromosikan usaha secara digital (Online) dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana/wadah dalam membangun atau mempromosikan usaha tersebut. Hal ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang tepat dalam menarget pasar yang lebih luas, serta biaya yang dikeluarkan jauh lebih sedikit, sehingga sangat cocok bagi pemula yang ingin berwirausaha.
Pengetahuan mengenai Digital Marketing ini saya berikan pada pemilik umkm "Pawon Ibuk" melalui sosialisasi yang diadakan pada minggu kedua dilaksanakannya KKN, dengan tema "Digital Marketing Sebagai Solusi Di Era Pandemi Covid-19". Materi ini saya berikan kepada pemilik umkm "Pawon Ibuk" secara langsung di tempat kediaman pemilik. Selain memberikan materi sosialisasi, juga dilakukan pembuatan Banner dan Logo yang akan digunakan di tempat pemilik umkm "Pawon Ibuk" berjualan secara konvensional (Offline). Pembuatan banner dan logo (sticker) ini bertujuan untuk menarik minat pelanggan untuk datang ke warung umkm "Pawon Ibuk" yang juga berjualan secara konvensional.