Mohon tunggu...
Welianus Zega
Welianus Zega Mohon Tunggu... Administrasi - Ono Niha

anak kampung yang sedang bermimpi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angkernya Birokrasi: "Disdukcapil Kota Gunungsitoli Jl. Pancasila No. 14"

17 Januari 2017   22:17 Diperbarui: 15 Februari 2017   15:43 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="angkernya birokrasi"]Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) birokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. Sistem pemerintahan sendiri merupakan suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen yang bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintah demi menjaga kestabilan negara yang diwujudkan salah satunya lewat pemberian pelayanan terhadap masyarakat.

Berbicara mengenai birokrasi, tentu tak pernah lepas dari segudang kompleksitas masalah yang rumit dan berbelit-belit, sehingga untuk sebagian kalangan masyarakat, birokrasi adalah sesuatu yang begitu “angker”. 

Nah...  "keangkeran" itu ternyata masih tersisa, sekalipun dengan reformasi birokrasi yang tengah gencar diperbincangkan saat ini.

Bukan tanpa alasan mengapa penulis berpendapat demikian. Diakhir tahun 2016 lalu, penulis melakukan pengurusan Kartu Keluarga dan e-KTP karena berpindah domisili di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang beralamat di Jl. Pancasila No. 14 Gunungsitoli. Namun hingga saat tulisan ini di publish belum juga kelar, berdalil "kurang ini kurang itu". Bahkan yang paling disayangkan berkas-berkas saya sempat hilang atau tidak diketemukan.

Kondisi diatas memperlihatkan bahwa pelayanan birokrasi kita memang masih sangat rendah. Bahkan untuk beberapa daerah tertentu, masih saja ada oknum pemerintah yang “bermental penguasa” yang lupa akan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.

Penulis mengharapkan bahwa kerumitan birokrasi yang ada, tidak dipergunakan apalagi seolah "dibuat-buat" hanya untuk meraup keuntungan atau "upeti"

Bravo Indonesia!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun