Akhir-akhir ini, di daerah saya berada sedang ramai diperbincangkan sebuah platform yang menawarkan model bisnis berbasis online, mereka menyebutnya FUTURE E-Commerce (FEC). Yang katanya nih, dari platform tersebut kita bisa meraup untung besar dengan sangat cepat. Beberapa orang katanya sudah menikmati hasilnya.
Platform yang mengadopsi sistem dagang berbasis online. Menurut informasinya, orang -orang diberi kesempatan untuk "mempunyai toko" sendiri di platform dengan cara "menyewa" secara daring. Harga sewanya juga bervariasi, hal ini tergantung pada jangka waktu sewa dan besaran tawaran pendapatan yang akan diperoleh, biasanya ditandai dengan tingkatan bintang tertentu pada penggunanya.
Namun, beberapa kejanggalan dalam model bisnis ini menurut penilaian saya. Salah satunya adalah dengan tidak adanya kejelasan mengenai produk apa yang sebenarnya sedang diperdagangkan. Bentuk produknya serta harga jualnya. Hal-hal yang mendasar dalam sistem dagang pada umumnya.
Tawaran keuntungan yang menggiurkan bagi pengguna aplikasi (penyewa toko), tidak perlukannya usaha dalam melakukan pengiklanan produk kepada pembeli/konsumen.Â
Memberi kemudahan dalam menghasilkan pendapatan tanpa harus bekerja keras apalagi "memutar otak".
Semua itu memunculkan rasa kecurigaan dan tanda tanya.
Memang sejauh yang saya ketahui, platform tersebut masih terbukti melakukan pembayaran kepada membernya.
Namun, meningkatkan kewaspadaan adalah hal penting. Bagaimanapun tidak ada perusahaan yang tidak menginginkan keuntungan serta tidak ada investasi (atau apapun namanya) yang tidak beresiko.
Kita mungkin sudah ketahui, baru-baru ini ada banyak platform atau aplikasi online yang menawarkan investasi bodong.Â
Sudah ada korban dan tersangkanya. Sistem kerjanya juga hampir-hampir sama.Â
Mereka menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan investasi lain pada umumnya. Â Mirip bisnis MLM (Multi Level Marketing) dimana pengguna di iming-iming hadiah jika mengundang penggunan yang lainnya (seperti skema Ponzi). Namun aplikasi tiba-tiba tidak dapat diakses setelah korban mentransfer uang dalam jumlah yang besar.