Friksi antara pihak manajemen klub sepak bola dan pelatih karena gagal mencapai target yang ditentukan atau dalam hal urusan mendatangkan pemain sangat lasim terjadi di klub-klub sepak bola dunia. Ambisi-ambisi sang pemilik klub yang tidak sesuai harapan sering kali berujung pemecatan pelatih. Tidak peduli berapa lama atau kontribusi apa yang sudah sang pelatih berikan bagi klub tersebut. Intinya dipecat!
Dalam dua musim terakhir, yaitu musim 2019-2020 dan 2020-2021, setidaknya beberapa klub papan atas Liga Eropa telah memecat pelatih mereka. Bukan karena pelatih mereka tidak kompeten, tapi karena performa tim yang diyakini tidak berkembang dan terancam gagal mencapai target yang diharapkan. Urusan gonta-ganti pelatih seperti ini sudah sangat lumrah di dunia sepak bola.
Namun demikian, tahukah anda ada 3 pelatih 'buangan' Liga Top Eropa yang dalam dua musim terakhir ini mengalami nasib baik bersama klub mereka masing-masing setelah 'dipaksa rotasi'.
Mari kita simak satu per satu.
Setelah memenangkan Liga Primer Inggris pada musim perdananya melatih Chelsea tahun 2016 dan menjuarai Piala FA pada musim 2018, Antonia Conte dipecat sebagai pelatih the blues setelah gagal memenuhi target 4 besar pada akhir musim 2018.
Tapi nasib berbeda dialami Conte di Inter Milan. Â Manajemen Inter menunjuk Conte sebagai pelatih utama La Beneamata, mulai musim 2019-2020. Â Pada musim perdananya, Conte berhasil membawa Inter bersaing ketat memperebutkan Scudetto dengan Juventus. Nerazzuri finish diurutan kedua dengan selisih satu angka di belakang Juventus sang juara bertahan. Pada musim yang sama, Conte juga berhasil membawa Inter menembus laga puncak Liga Eropa. Walau harus puas sebagai runner-up kalah dari Sevilla di partai puncak.
Prestasi Inter dibawah asuhan Conte makin tak terbendung dimusim 2020-2021. Conte berhasil memutus dominasi Juventus di Liga Italia. Inter Milan keluar sebagai Juara Liga Serie A setelah masih menyisahkan 4 laga. Prestasi yang sungguh luar biasa bagi Si Ular Raksasa setelah puasa Juara selama 11 tahun. Inter Milan benar-benar bangkit dan menunjukan kualitasnya di bawah asuhan tangan dingin Antonio Conte.
Prestasi Tuchel saat melatih Paris Saint Germain tidak begitu buruk. Pria berkebangsaan Jerman ini berhasil mempersembahkan 2 Trophy Ligue 1 Perancis dan 1 Trophy Piala Liga Perancis. Dan teranyar, membawa Neymar dan kawan-kawan menembus Partai Final Liga Champions 2019-2020. Banyak pengamat memprediksi PSG bisa juara Liga Champions musim tersebut. Sayangnya, mereka harus merelakan trophy tersebut jatuh ke tangan Bayern Munich. PSG kalah. Tidak lama kemudian Tuchel dipecat.