Mohon tunggu...
Welga Febdi Risantino
Welga Febdi Risantino Mohon Tunggu... Tim Kreatif RCTI -

'Matikan TV mu Sehari' selalu saya serukan kepada banyak orang meskipun saat ini sedang menjalani karir sebagai Tim Kreatif RCTI. Alumnus S-1 di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi Kavling 10 Online Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Memanjakan Penonton dengan Stadion Berbentuk Kotak

17 Juni 2014   16:33 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 4181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Fenomena Stadion Sepak Bola berbentuk Kotak jarang sekali ditemukan di Indonesia. Karena kebanyakan yang saya tahu, stadion Indonesia berkonsep oval. Stadion-stadion yang modern pun mereka selipkan lintasan lari di pinggir lapangan.
Alasan pemerintah setempat yang membangun stadion berbentuk oval karena bisa digunakan sebagai stadion multifungsi. Tidak hanya dipakai untuk sepakbola, tetapi bisa pula dipakai oleh cabang olahraga lain seperti atletik.

Dari pengalaman saya selama menonton di stadion berbentuk oval, kata 'tidak nyaman' pantas disematkan. Pemain tidak terlihat jelas wajahnya. Pemain terlihat kecil-kecil. Apalagi kalau duduk kita berada di tribun belakang gawang. waah..jauh sekali memandang pemain. Proses terjadinya gol pun mungkin tidak kentara.

Berbeda dengan stadion berbentuk kotak. Sangat nyaman melihat pertandingan sepak bolanya. Jarak antara penonton dengan lapangan hany 2 sampai 3 meter saja. Mirip dengan mayoritas stadion di Inggris yang berbentuk kotak, bandingkan dengan konsep stadion oval yang membutuhkan 6-7 meter untuk menuju lapangan.

Kenyamanan ini saya rasakan saat melihat pertandingan Persid Jember di Stadion Notohadinegoro jember. merasa dekat dengan pemain, meski duduk di belakang gawang.

Konsep Stadion kotak memang meniru konsep stadion-stadion di Inggris sehingga tribun penonton bisa lebih dekat dengan para pemain di lapangan. Stadion Inggris dengan skala liga terbawah, selalu memakai stadion berbentuk kotak.

Sulit sekali menemukan stadion kotak di negeri ini yang dijadikan kandang tim sepak bola. Bisa dihitung dengan jari. Yang saya tahu stadion berbentuk kotak di Indonesia ya stadion Notohadinegoro, stadion Maguwuharjo (Sleman), Stadion Gelora 10 November, Stadion Diponegoro Banyuwangi, Stadion Lebak Bulus (yang akan dihancurkan karena proyek MRT).

Ya, konsep stadion-stadion modern di Indonesia seperti yang baru dibangun (Gedebage, Gelora Bung Tomo, Riau, Stadion Palaran Samarinda, Jalak Harupat,dll) semua berbentuk oval dengan adanya lintasan di pinggir lapangan.

Apalagi stadion Utama Gelora Bung Karno.. woow..jauh sekali memandang wajah pemain di lapangan.

Hanya sedikit permasalahan memiliki stadion kotak, yaitu pemain yang berada di lapangan merasa terancam jika emosi penonton meledak. Botol, batu terlemparkan dengan mudah ke lapangan. Apalagi posisi kiper yang biasanya aman dari lemparan penonton, dengan stadion kotak, kiper pun bisa was-was dengan penonton di belakang yang tiba-tiba nantinya melempar botol.

Apalagi suporter Indonesia terkenal fanatisme dan rasisme pula. Jika dua tim rival bertemu saat memakai stadion berbentuk kotak, alamat kiper dan pemain tidak akan aman berada di lapangan.

Ya,, Stadion berbentuk kotak memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Tapi pembangunan stadion-stadion untuk Piala Dunia 2014 di Brazil lebih memilih stadion berbentuk kotak tanpa lintasa atletik menandakan mereka ingin memanjakan penonton untuk lebih dekat dengan pemain idola mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun