Mohon tunggu...
Weka Bhagawan
Weka Bhagawan Mohon Tunggu... profesional -

Seorang biasa yang berprofesi sebagai apoteker. Sedang mendalami kimia bahan alam di Magister Ilmu Farmasi UNAIR. Tertarik pada dunia kesehatan dan sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Lima Pertemuan Club Bertajuk "Klasik" di Eropa

4 April 2015   01:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Der Klassiker salah satu pertemuan club bertajuk “Klasik” di Eropa (Sumber gambar: sepakbola.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="594" caption="Der Klassiker salah satu pertemuan club bertajuk “Klasik” di Eropa (Sumber gambar: sepakbola.com)"][/caption] Dua duel sengit akan tersaji di liga mayor eropa akhir pekan ini. Bundesliga menyuguhkan pertempuran antara Borussia Dortmnd vs Bayern Munchen pada Sabtu 4 April 2015, dengan tajuk Der Klassiker. Sementara itu di Ligue 1 Prancis menghidangkan menu yang tak kalah sedap dengan tajuk Le Classique yaitu PSG yang melawat ke stadium Velodrome, kandang salah satu raksasa sepakbola Prancis Olympique Marseille pada Senin (6/4/2015). Nah, dengan munculnya dua pertempuran yang bertajuk “klasik” dalam minggu ini, ada baiknya kita coba megulik pertemuan club daratan eropa dengan sebutan klasik di kompetisi negara masing-masing. Selain Der Klassiker dan Le Classique masih terdapat 3 pertempuran klasik lagi di Eropa, sebut saja duel monumental El Clasico di Spanyol, De Klassieker yang elegan di Belanda, serta The Classic nan melegenda di daratan Skotlandia. Kini, saya mencoba mengulas sedikit tentang pertemuan seru club-club tersebut… Der Klassiker (Bayern Munchen vs Borussia Dortmund – Jerman) Pertemuan keduanya sangatlah bergengsi bagi persepakbolaan Jerman khususnya maupun dunia pada umumnya. Bagi persepakbolaan Jerman, Munchen dan Dortmund merupakan oase pemain sebagai penyegar timnas mereka yang menjuarai Piala Dunia 2014 lalu. Sebut saja Manuel Neuer, Mario Gotze, Thomas Muller, Jerome Boateng, Philip Lahm (Munchen) atau Mats Hummels, Roman Weidenfeller, Kevin Grosskreutz, Erik Durm dari kubu Dortmund. Selain bergengsi di kancah lokal, pertemuan kedua club juga sangat ditunggu di seantero bumi, hal tersebut tak lepas dari makin meroketnya popularitas Bundesliga dalam satu dasawarsa terakhir. Pertandingan kedua club ini akan tersaji dan dapat kita nikmati dalam waktu dekat. Dalam perhelatan yang akan digelar pada hari Sabtu serta akan disiarkan secara langsung oleh Kompas TV pukul 23.30 ini, memang terasa hambar apabila dilihat dari persaingan antar kedua club di tangga klasemen sementara. Munchen sangat kokoh di puncak berselisih 10 poin dengan peringkat ke 2, sementara Dortmund masih tertatih untuk setidaknya bisa lolos ke eropa musim depan. Pun demikian, penampilan Dortmund yang membaik pada putaran kedua dengan berpredikat terminim kebobolan akan menjadi jaminan serunya laga nanti, ditunjang dengan predikat Munchen yang berpangkat terproduktif menciptakan gol. Penggambaran dari Der Klassiker adalah perseteruan antara kaum pekerja dan golongan elite. Dortmund selain mayoritas pendukung merupakan kaum pekerja, mereka bukan klub dengan kocek tebal dan lebih fokus mengembangkan pemain-pemain muda, baik itu produk asli akademi maupun membeli talenta belia dari tim lain. Bayern mengkondisikan sebagai golongan elite dengan sokongan dana moncer dari direksi. Ini terefleksi pula dari keberadaan para pemilik bisnis di jajaran direksi klub, termasuk Edmund Stoiber yang notabenenya mantan Perdana Menteri region Bavaria.

* * *

Le Classique (Olympique de Marseille vs Paris St Germain – Prancis) Paris kedatangan pemain hebat belakangan ini, hasil dari dana melimpah sang taipan timur tengah. Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva dirayu dari AC Milan, begitupun David Luiz yang baru dilego dari Chelsea. Marseille mencoba bertanam dengan mendidik talenta-talenta belia. Florian Thauvin dan Andre Ayew dua dari banyaknya produk didikan cemerlang OM. Dengan perbandingan antar keduanya tentulah menarik disaksikan pertempuran bertajuk Le Classique ini. Senin (6/4/2015) merupakan waktu bagi keduanya untuk bertempur. Baik OM maupun PSG masih berada di jajaran elit Ligue 1 hingga pekan ke 30. PSG nangkring di posisi puncak yang hanya berselisih dua poin saja dari OM yang berada di posisi ke-3. Dengan tipisnya poin antar keduanya dan kepentingan pertandingan ini pada posisi puncak tentu menjadi sebuah garansi sengitnya pertandingan nanti. La Classique bukanlah hanya sekedar pertandingan sepakbola semata. Dibalik pertempuran tersebut tersimpan kepentingan sejarah, budaya dan sosial yang membuatnya lebih dari sekedar pertandingan sepak bola. Paris mewakili bagian utara melawan Marseille kota bagian selatan, PSG dengan gengsi ibukota negara, OM perwakilan militansi dari kota provinsi. Tak ayal persaingan merekapun mengakar dari waktu ke waktu.

* * *

El Clasico (Barcelona vs Real Madrid – Spanyol) Inilah pertemuan klasik yang paling populer di dunia. Barcelona dengan militansi bangsa Catalan, Madrid dengan trah sebagai penguasa kerajaan sekaligus ibukota Spanyol. Barcelona bersama Lionel Messi-nya, Madrid dibela Cristiano Ronaldo. Hah… apalagi yang perlu disangsikan dari keseruan dan aura pertandingan ini. El Clasico di La Liga musim ini sudah rampung dimainkan. Edisi terakhir pertemuan dimenangkan oleh Barcelona sekaligus menjadikannya pucuk pimpinan liga pada waktu itu. Pun demikian, kita masih dapat menantikan kesempatan El Clasico lagi tahun ini dengan catatan Madrid dan Barcelona bertemu di Liga Champions Eropa 2015.

* * *

De Klassieker (Ajax Amsterdam vs Feyenoord Roterdam – Belanda) Pertemuan keduanya sangatlah dinanti khususnya bagi persepakbolaan Belanda. Ajax dan Feyenoord adalah gudangnya talenta-talenta muda yang siap bersinar di medio mendatang. Walupun kita mungkin tidak dapat menyaksikannya di musim ini dikarenakan pertemuan kedua club ini selesai dilangsungkan di Eredevisi. De Klassieker atau persaingan Ajax dan Feyenoord mewakili perbedaaan antara dua kota terbesar Belanda, yaitu Amsterdam dan Rotterdam. Amsterdam sebagai ibukota negara dianggap sebagai kota bernilai sejarah, kreativitas, dan canggih. Rotterdam merupakan kota pelabuhan terbesar di Eropa, diidentikkan punya citra keras, tanpa basa-basi, dan bernuansa industri. Tak jarang terjadi keributan antar pendukung diantara keduanya. Insiden yang terkenal adalah insiden Beverwijk pada 1997 yang menyebabkan tewasnya seorang pendukung Ajax.

* * *

The Classic/Old Firm (Glasgow Celtic vs Glasgow Rangers – Skotlandia) Salah satu rivalitas paling sengit dan tertua di dunia, lebih dari pertandingan sepak bola, persaingan ini sudah memasuki ranah agama, politik dan sikap sosial menentang terhadap satu sama lain. Sayang laga ini tidak dapat dihelat lagi di ajang Scottish Premier League mulai tahun 2012 dikarenakan Glasgow Rangers terlempar ke divisi 3 dikarenakan permasalahan lilitan hutang. Dikutip dari Goal.com (19/3/2009) Glasgow Celtic yang berdiri pada1888 dibentuk untuk membendung derasnya pengaruh kaum Protestan di dalam hal olahraga, terutama sepakbola. Selain itu dijadikan simbol untuk memupus mitos keunggulan kaum Katolik terhadap Protestan. Setelah melihat kesuksesan Celtic di liga, umat Protestan pun tak mau kalah. Mereka merasa perlu untuk menguasai kembali kompetisi di kota dan bahkan juga negara mereka. Glasgow Rangers yang sebenarnya tidak mengusung aliran religius dan politik tertentu, mulai dijadikan medium untuk menyalurkan keinginan kaum Protestan. Sekian dan begitu saja... Salam bal-balan sampek sengkleh.. Sumber dan artikel terkait: FOKUS: Lima Daya Tarik Der Klassiker Le Classique PROFIL: Sepuluh Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Ajax Amsterdam FOKUS: Rangers Versus Celtic, Derby Sarat Sentimen Agama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun