HUJAN RINTIK
MENITIK
Oleh Weinata Sairin
hujan rintik
masih terus saja menitik
pada dini hari
cuaca menjadi
amat dingin
meresapi tulang yang telah dibalut osteo
semalam pukul 22. 30 hujan deras
mengguyur wilayahku
suaranya keras
bagai mobil tua
menderu-deru
membuat tidur taknyaman
hujan selalu saja
turun
tidak merata
seperti rejeki tukang ojek
kadang banyak penumpang
kadang kosong
sama sekali
hujan
biar setitik
atau deras
tetap saja
mewujud dalam bentuk air yang dingin
yang acap menimbulkan
asma
rheumatik
influenza
yang menyengsarakan kaum komorbid
hujan rintik
masih terus menukik
suaranya terdengar
jatuh diatas canopy
hujan seberapapun intensitasnya
takpernah menjadi
kendala berarti
bagi insan beriman
mereka tetap
berduyun-duyun
mendatangi mesjid dekat rumahku
mendirikan solat subuh
penuh sukacita
aktivitas beragama
memang takboleh dihalangi oleh
apapun
hujan
banjir
erupsi
gempa
aktivitas beragama takboleh dihambat oleh siapapun atas nama apapun
manusia yang taat kepada SangKhalik harus diapresiasi
jangan direcoki
apalagi dilarang
atau dipidanakan
karena imb
atau karena mengganggu kerukunan
karena "minoritas"
dan sebagainya
hujan rintik
terus menitik
membasahi republik
menyegarkan tubuh dan jiwa
hujan rintik
mengusung berkat
dari Sang Khalik
kita mesti menyambutnya
dengan mazmur syukur
dengan litani syukur.
Jakarta, 15 Maret 2023/ pk. 3 35.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H