Â
TENGGELAM
DALAM MALAM KELAM
Oleh Weinata  Sairin
pagi, siang
dan malam
selalu kita nikmati setiap hari
dengan beragam dinamika
yang tumbuh didalamnya
pagi segar bugar
siang penuh keringat
dibakar mentari menyengat
malam kelam dikepung sepi
tiada bertepi
malam-malam
yang kelam
adalah persinggahan indah
dari ziarah lelah
disepanjang siang
seperti burung-burung kecil
yang menyiapkan sarangnya dengan apik
menjelang malam
maka banyak orang merindukan malam
untuk merebahkan tubuh lelah
di ranjang-ranjang
penantian
ada juga yang menghabiskan malam
di cafe, pub dan tempat-tempat lainnya
meluapkan hasrat-hasrat tersendat
melarikan diri
dari hidup pengap harap
mencari kebahagiaan semu
yang ditawarkan
penjaja domestik
ada juga kanak-kanak dan remaja yang menyambung hidup dimalam hari
di pantai,
di resto
di jalan-jalan
penuh resiko
dimalam kelam
kedekatan insan
dengan Sang Khalik
mesti terbuka lebar
dalam banyak bentuk dan cara
dimalam kelam
kita semua bisa tenggelam bahkan
hanyut dalam rangkulan kehangatan
dan dekapan
Kuasa Transenden.
Jakarta, 13 Maret 2023, pk
17.40.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI