Menempuh Jalan Lain

 

MENEMPUH JALAN LAIN

hidup adalah sebuah perjalanan
perjalanan panjang
dari titik H
ke titik M
dari titik kehidupan
menuju titik kematian

perjalanan setiap orang
berbeda durasinya
durasi itu sepenuhnya
ditetapkan oleh
Sang Maha Pencipta
tidak oleh manusia
siapapun dia
apapun darahnya
jabatannya
pangkatnya
gelar akademisnya
keturunannya
suku
agama
atau golongannya

hidup manusia
adalah hidup
yang bergerak
dinamik
kreatif
bukan hidup yang diam
statis
apatis
abai
tiada peduli

hidup manusia
adalah hidup yang bertanya
yang mencari
yang mengkaji
yang mendalami
yang piawai membuat
jalan-jalan baru
yang memiliki intuisi
yang kuat firasatnya

dengan talenta
kompetensi
akal budi
kecerdikan dan hikmat
manusia membangun kehidupannya

ditengah berbagai perubahan dan turbulensi
manusia mesti mampu mencari jalan baru
jalan lain
agar terhindar dari hambatan tantangan ancaman dan gangguan

di zaman Yesus lahir
orang-orang majus dari wilayah timur
datang mempersembahkan emas kemenyan dan mur  bagi bayi Yesus
sesudah memberi persembahan bagi bayi Yesus
para majus pulang kenegeri
mereka melalui jalan lain
mereka tidak pulang melewati
jalan biasa
sebab Herodes yang punya niat jahat terhadap Yesus
sedang menunggu mereka

manusia mesti mahir mencipta jalan-jalan baru
yang memberi perspektif masadepan
yang melahirkan
harapan-harapan bagi peningkatan peradaban.

Jakarta, 16 Desember 2022/pk 17.28
Weinata Sairin.