Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Cugenang Air Mata Menggenang

24 November 2022   22:54 Diperbarui: 24 November 2022   23:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menangis|sumber: republika.co.id

DI CUGENANG
AIR MATA MENGGENANG

air mata menggenang
di cugenang
melimpahi ruang
menggores perih kehidupan
rumah-rumah warga, restoran
beragam bangunan
semua hancurlebur

rata dengan tanah
banyak jasad tertimbun tanah longsor
gempa di cianjur
mendemnstrasikan kedahsyatan
alam dan
kemahakuasaan
Sang Pencipta
yang tiada terbandingkan

airmata menggenang
di cugenang
melimpahi ruang
ribuan pengungsi
terdampar di tenda-tenda darurat
mereka semua nyaris
kehabisan air mata
meratapi
bencana alam
yang datang
tanpa salam

airmata menggenang
di cugenang
banyak jalan terputus
harapan pupus
masadepan luluh lantak
lebih duaratus jiwa terenggut maut
menorehkan duka menghunjam dalam
menyisakan trauma
yang takmudah
sirna

airmata menggenang
di cugenang
kehidupan terguncang
manusia fana
terpenjara duka
dan luka
Indonesia berduka
awan duka menggantung
di langit nusantara
semua warga bangsa dari beragam organisasi
bersama pemerintah
berjuang mencari solusi terbaik

realitas bencana
yang setiap saat siap mengguncang
kehidupan
harus mampu memperkuat
spirit persaudaraan
dan nasionalisme
yang mengedepankan
kesatuan bangsa
agar NKRI yang majemuk
tetap solid

airmata menggenang di cugenang
menyinggahi ruang-ruang kehidupan
entah sampai kapan

Tuhan,
kasihanilah kami
ampunilah kami
selamatkanlah kami
kami mohon!

Jakarta, 23 November 2022/pk.5.45
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun