DIRUNDUNG MENDUNG
sabtu akhir pekan ini
mendung
menggantung
ada sepi terhuyung-huyung
melangkah lelah
membelah
sejarah pasrah
televisi selalu saja mengulang
cerita-cerita miris
tentang para predator yang  beraksi tanpa henti
tentang korban investasi bodong
yang terjebak harapan kosong
tentang jenazah satu keluarga yang mengering
dirumahnya
dan polisi belum mampu mengungkap penyebabnya
lalu lintas menuju puncak
tetap saja macet
takmau tahu
ada mendung
atau banjir
yang membuat longsor
para pecandu bola kini tengah dilanda eforia
pesta sepakbola dunia di qatar
semua orang
bicara tentang sepakbola
bahkan banyak
orang berduit
mengajak anak istrinya ke qatar
untuk menonton
pertandingan
sekaligus melupakan kisah sedih
tentang kdrt
sabtu akhir pekan ini
mendung meru dung
awan hitam menggantung
dilangit gelap
hidup ini seakan
memasuki lembah gelap
takada lagi
sinar gemerlap
hari-hari ini
beberapa yunior dan seniorku
harus terkapar nanar
di rumah sakit
penyakit-penyakit kini makin ofensif menyebar kemana-mana
orang tua atau orang muda
menjadi target
sabtu akhir pekan ini
mendung menggantung
entah sampai kapan
andai esok mendung tiada berubah
atau berubah menjadi hujan
warga gereja takpunya alasan apapun
untuk tinggal dirumah dan tidah beribadah ke gereja!
Jakarta, 19 November 2022/pk.10.10
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H