Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Untuk Pdt Emeritus

31 Oktober 2022   01:54 Diperbarui: 31 Oktober 2022   01:58 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengkhotbah|sumber: pngegg.com

PUISI UNTUK PDT EMERITUS

menjadi pendeta emeritus itu
sebuah privilege
sebuah kebanggaan
itu adalah gelar dan status kehormatan
yang diberikan
gereja kepada
pendetanya
yang telah mendedikasikan
pelayanannya
secara optimal
sekian puluh tahun
bagi gereja
umat dan masyarakat

tidak semua pendeta
bisa memasuki
masa emeritus
tidak setiap pendeta
berhak menyandang gelar emeritus
oleh karena berbagai faktor
meninggal dalam usia muda
pindah gereja
tidak melanjutkan pelayanan sebagai pendeta

menjadi pendeta emeritus itu sebuah kebanggaan dan kehormatan
mereka dipandang sebagai pendeta senior
dan dianggap serba tahu
soal-soal dunia
dan surga
soal-soal alam barzach
purgatorio
api neraka
dan hal-hal eskatologi
hidup sesudah mati

menjadi pendeta emeritus itu
sukacita bahagia dan penuh syukur
pendeta emeritus
harus makin sabar, berhikmat
menjadi motivator dan inspirator bagi banyak orang

ia harus bicara dengan tenang
cool
diksi elegan
menguatkan
memberi solusi
memberi pengharapan
takboleh abai
apatis
ignore
namun dengan sabar dan hikmat
memberi saran
masukan
demi kehidupan yang makin berkualitas

pendeta emeritus
selalu dicurahkan berkat
agar ia menjadi berkat
ia menjalani kehidupan mandiri
dengan mata iman
dengan ketajaman perasaan dan tatapan mata iman
ia mempunyai firasat
kapan maut menjemput.

Jakarta, 30 Oktober 2022/pk.13.19

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun