DOA DOA DINI HARI
dini hari
mata takbisa lagi terpejam
mimpi-mimpi telah punah
tiada tersisa
mimpi tanpa fokus
tanpa alur dan tema
ku duduk dipinggir tempat tidur
pikiran menerawang
ke banyak locus delicti
tempus delicti
ke banyak topik
nyaris tiada makna
kecuali menghadirkan
ulang memori-memori
pahit manis kehidupan
sementara usia kehidupan
telah memasuki senja ranum
ku masih juga duduk di pinggir
tempat tidur tua
mencoba dengan susahpayah mengingat dan
merajutulang
kisah-kisah kehidupan masalalu
yang masih tersisa dalam memori
fragmentaris
taklagi utuh
ku makin merasa
hidup dalam usia tujuh puluh empat tahun
adalah kehidupan
yang menunggu
kehidupan yang
di warnai spirit "creative tension"
ketegangan kreatif
antara kekinian
dan keakanan
Tuhan
anugerahkan aku napas panjang dan sehatkuat
agar aku masih bisa menulis
menulis tentang Engkau
yang kasihNya dan berkatNya tiada habis mengucuri kehidupanku
menulis tentang
gereja dan agama-agama
agar tetap lantang dan profetis menjadi nabi pada zamannya
menulis tentang negeriku
agar selalu sadar akan kemajemukannya
dan bisa terus dipimpin oleh sosok negarawan
yang jujur, membela rakyat jelata
sabar dan kuat
di dera beragam
tantangan
dalam mewujudkan sebuah negara bangsa
yang beradab dan berakhlak mulia.
Jakarta, 17 Oktober 2022/pk.3.25
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H