Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penggoda-penggoda Terus Menggoda

15 Oktober 2022   17:29 Diperbarui: 15 Oktober 2022   17:34 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narkoba|sumber: darya-varia.com

PENGGODA-PENGGODA TERUS MENGGODA

bumi yang dihuni manusia
sejak ribuan tahun yang lampau
dipenuhi dengan makhluk ciptaan Tuhan
benda-benda
bermacam ragam
gunung
hutan
laut
lembah
semua isi bumi
hidup.berdesak-desakan
dialiri produk peradaban manusia
diberbagai bidang
yang makin maju
dan modern

dunia manusia
di penuhi juga oleh penggoda-penggoda
dalam multi bentuk
multi wajah
di zaman baheula dikisahkan ular menjadi penggoda
sang ular piawai
memutarbalikan
kata
pandai mengurai diksi
lalu ibu hawa menjadi korban
dan bapak adam
terbenam
dalam jerat penggoda
maka selesailah bulan madu mereka
di taman indah
penuh gairah

di zaman modern penggoda semakin banyak
bentuknya juga beragam-ragam
yang ujungnya
fulus
ada judi online
ada prostitusi on line
ada jabatan dan kekuasaan
ada tubuh lelaki
tubuh perempuan
ada narkoba
gairah ekonomi
bercampur gairah seks liar
menjadi penggoda-penggoda kuat
yang bisa membinasakan
kemanusiaan

penggoda narkoba
menggoda dengan teknik yang amat super
di balik jeruji besi
bisnis narkoba berjalan lancar
petunggi aparat keamanan tegiur juga oleh godaan narkoba
pada rambut dan urine mereka
terendus aroma narkoba

naroba berpotensi
menghancurkan segalanya
menghancurkan kehidupan manusia
bahkan menghancurkan kehidupan bangsa
kita umat beragama harus berjuang melawan penggoda
sebelum kita sendiri
terseret oleh para penggoda.

Jakarta, 15 Oktober 2022/pk3.20.
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun